Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oknum Intel Diduga Jadi Kaki Tangan

Bea Cukai Tanjupinang Tutupi Penyitaan Puluhan Dus Miras Stouth
Oleh : Charles/si
Kamis | 12-01-2012 | 08:56 WIB

Tanjungpinang,batamtoday-Bea dan Cukai Tipe A3 Tanjungpinang terkesan menutup-nutupi penyitaan puluhan kardus minuman keras (miras) jenis Stouth, yang diamankan beberapa waktu lalu. Keengganan untuk mengungkapkan penyitaan tersebut, karena ada dugaan salah satu oknum Intel Bea dan Cukai Tanjungpinang, berinisial Ew, menjadi kaki tangan para cukong penyelundup miras tersebut.

Hal itu diungkapkan sejumlah anak buah kapal (ABK) milik para cukong penyelundup di Tanjungpinang kepada batamtoday, saat ditemui di Tanjungpinang, Rabu (11/1/2012) kemarin.

"Selama ini, pengiriman Miras itu lancar-lancar aja Bang, tumben aja hari ini ditangkap. Mungkin mau minta setoran lebih karena sudah 2012," ungkap Sr yang mengaku bekerja di sebuah kapal kargo milik pengusaha di Tanjungpinang.

Sementara itu, sejumlah buruh yang ditemui batamtoday di pelabuhan tikus di kawasan Rimba Jaya, Gudang Minyak, Tanjungpinang juga mengatakan kalau bongkar muat serta keluar-masuknya barang impor dari Malaysia dan Singapura di kawasan pelabuhaan itu, sudah dikoordinasikan Ew, oknum pegawai Bea dan Cukai.

"Biasanya, masuk dan bongkar di sini setelah mendapat persetujuaan dari Bea dan Cukai yang dikoordinir pak Ew. Kalau tidak mana bisa masuk," ujar Anto, buruh bongkar muat, meyakinkan.

Anto dan sejumlah rekannya buruh juga mengatakan, biasanya mereka melakukan pembongkaran barang, dari Kapal Ac, Ak, At, Ah serta kapal Yt, yang masuk dua kali dalam satu minggu di pelabuhaan tikus tersebut.

Sedangkan jenis barang yang dibawa, masing-masing punya monopoli sendiri-sendiri, mulai dari barang elektronik dan alat rumah tangga bekas, buah-buahan, beras, gula, besi, kain, daging serta sejumlah barang lainya.

"Tetapi dalam 2 bulan sekali, kami juga sering membongkar sebuah barang yang dipacking rapi dengan merk IP, tetapi kami tidak mengetahui apa isisnya. Tetapi saat mengangkat, pengawas barang mengatakan hati-hati," ujarnya lagi.

Rekan Anto yang namanya enggan disebut, meyakini kalau barang tersebut adalah barang terlarang, diduga precussor, bahan pembuat narkoba atau bahan peledak. Karena saat buruh melakukan pembongkaran, ada beberapa orang yang melakukan pengawasan secara ketat.

"Isinya kami tak tahu bang, tapi saat kami bongkar selalu ada yang mengawasi, dan dua packingan barang itu biasanya langsung diselamatkan," imbuhnya.

Selain diduga mengkoordinir opersional penyeludupan oleh pemilik kapal barang di Tanjungpinang, oknum Ew juga mengkoordinir berbagai jatah setoran pada sejumlah oknum aparat di Tanjungpinang.