Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

WN Jerman Otaki Perampokan Wisatawan asal Samarinda
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Rabu | 11-01-2012 | 10:27 WIB
nazi-perampok.gif Honda-Batam

Uwe Schweisfurth (kiri), bersama kelima pelaku perampokan yang diotakinya. (Foto: Irwan Hirzal/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Tim buser Satreskrim Polresta Barelang dan di back-up anggota dari Satresmob Polda Metro Jaya berhasil menangkap enam pelaku perampokan terhadap wisatawan asal Samarinda, Senin (9/1/2011) di daerah Jakarta dan Tangerang.

 

Otak pelaku perampokan ini adalah Uwe Schweisfurth, seorang warga negara Jerman, dan kelima orang suruhannya yang menjadi eksekutor adalah  Amri Ismail, Oka Kuswara, Puji, Edward Robin dan Septa. Kelima eksekutor ini dijanjikan uang sebesar Rp10 juta per orang dan skenario  perampokan semua diatur oleh WN Jerman dengan didasari faktor  dendam pribadi ini. 

Penangkapan pertama dilakukan terhadap Oka di Perumahan Klender, Jakarta Timur sekitar pukul 6.00 WIB. Dilanjutkan terhadap Edward Robin di klinik di daerah Serang, Banten sekitar pukul 11.00 WIB, lalu terhadap Puji di Perumahan Binong Tangerang sekitar pukul 14.00 WIB. 

Selanjutnya penangkapan dilakukan terhadap Amri Ismail (eksekutor utama) di terminal Cibodas sekitar pukul 15.00 WIB. Sedangkan Septa dan Uwe, otak pelaku ditangkap pada Selasa (10/1/2011). Bahkan polisi sempat mendapatkan perlawanan saat akan mengkap otak pelaku di kediamannya di daerah Bintaro. 

"Seluruh pelaku berhasil kita bekuk di daerah Tangerang dengan bantuan rekan-rekan dari Polda Metro Jaya. Penangkapan ini berdasarkan penyelidikan kita selama ini dan keterangan korban," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur kepada wartawan, Selasa (10/1/2011). 

Yos menambahkan, perlawanan yang dilakukan oleh Uwe adalah dengan mengusir anggota polisi yang akan melakukan penagkapan terhadapnya dengan alasan dia tidak percaya yang datang adalah polisi. 

Skenario penangkapan tersusun sangat rapi dilakukan polisi dan tak terjadi kontak fisik sedikitpun dalam penggrebekan terhadap keenam pelaku perampokan ini, turut ikut dalam penangkapan ini Kasat Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan. 

"Penangkapan ini adalah hadiah tahun baru bagi seluruh warga Batam dan juga buat Pak Kapolres yang baru. Penangkapan ini juga bukti dari keseriusan kami mengungkap berbagai kasus kejahatan di Batam," lanjut perwira Akpol angkatan 1998 ini. 

Sementara itu, Uwe, otak pelaku perampokan mengakui kalau semua aksi perampokan adalah skenario dari dirinya yang sakit hati dengan korban Tina yang pernah dia pacari selama tiga tahun. Bahkan seluruh permintaan Tina selalu dituruti dan jika dihitung-hitung pemberian yang diberikan Uwe kepada Tina mencapai angka Rp1 miliar. 

"Saya dikhianati dan ditipu oleh dia (Tina, red). Apa yang dia minta selalu saya berikan, rumah, mobil, emas dan apa saja," kata Uwe kepada wartawan di Mapolresta Barelang.

Bahkan tak sampai disitu saja, terakhir Tina meminta uang kepada uang sebesar Rp240 juta untuk membuka salon di Jakarta. Tapi itu hanyalah tipuan belaka dari Tina yang kemudian kabur ke Samarinda.

"Saya yang mengatur semua skenario perampokan ini setelah mengetahui dia berada di Batam, dan saya puas dengan apa yang telah saya lakukan ini," pungkas Uwe.