Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seminggu, Nasabah DBS Singapura Kehilangan Rp3,5 M
Oleh : Redaksi/Mg
Senin | 09-01-2012 | 15:13 WIB
DBS_-_batamtoday.jpg Honda-Batam

Salah satu mesin ATM milih DBS-Singapura. Foto:Mediacorp

SINGAPURA, batamtoday - Dalam tempo tujuh hari terakhir, warga Singapura digemparkan dengan kasus pembobolan rekening yang dilakukan sindikat yang hingga kini belum terungkap. Tidak tanggung, sebanyak Sing$500 ribu atau sekitar Rp3,5 miliar dana milik nasabah DBS berhasil dikuras sindikat tersebut dari sejumlah tempat di Malaysia. 

Dalam laporanya, DBS mensinyalir pelaku melakukan penggandaan kartu kredit dan ATM milik nasabah di Singapura. Kemudian dengan kartu palsu tersebut pelaku melakukan penarikan beruntun dari sejumlah lokasi di Malaysia.

Akibat insiden tersebut, DBS sebelumnya sempat menonaktifkan mesin ATM di kawasan Bugis Street yang disinyalir menjadi tempat pelaku memasang mesin Scaming untuk merekam nomor kartu para nasabah. 

"Namun kini mesin itu telah kembali beroperasi, dan sekarang masyarakat sudah tidak perlu lagi khawatir," tulis Chanel News Asia, Senin(9/12/2012).

Seperti diberitakan media terkemuka di Singapura itu, sebagian besar warga Singapura mengharapkan pihak Bank segera melakukan peningkatan keamanan agar kasus serupa tidak terjadi. 

"Pada dasarnya kami masih tetap percaya akan keamanan ATM, hanya saja Bank harus dapat mengupgrade sistem security mereka agar kasus ini tidak terulang," kata salah seorang nasabah. 

Sementara itu, pihak DBS melalui pernyataan resminya, menyarankan agar pengguna kartu ATM dapat sesering mungkin merubah nomor PINnya. Cara tradisional ini masih dianggap efektif untuk menghindari kasus pembobolan dengan metode scaming. 

Hingga kini pihak berwenang masih belum memastikan apakah kejadian ini murni dilakukan sindikat Malaysia atau negara lain. Namun yang sudah dipastikan bahwa penarikan tunai diketahui dilakukan di sejumlah tempat di Malaysia.