Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri Perdagangan Minta Pemda Aktif Laporkan Ketersediaan Pangan Selama Ramadan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-04-2018 | 10:29 WIB
menteri-perdagangan1.jpg Honda-Batam
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Andika/Nusantaranews)

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) aktif melaporkan ketersediaan dan fluktuasi harga bahan pangan di masing-masing daerah selama menghadapi Ramadan tahun ini.

"Kami mohon Pemda segera memberitahu kami begitu terjadi tren kenaikan harga atau kekurangan stok bahan pangan karena kami siap selama tujuh hari 24 jam," ujar Enggar saat menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Hari Besar Keagamaan Nasional jelang puasa dan Lebaran 2018 di Gedong Pracimartono Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat 6 April 2018.

Enggar menuturkan, Pemerintah Daerah merupakan ujung tombak untuk memonitor kondisi untuk mengantisipasi pengamanan stok dan harga bahan pangan. Dalam mengelola pengamanan bahan pangan itu, Enggar mengatakan tak bisa hanya dilakukan dari balik meja, melainkan harus langsung turun ke lapangan.

Enggar menyarankan para Kepala Dinas daerah hingga tingkat jajaran pejabat aktif dalam bergerak memantau dan melaporkan. "Pelaporan (jika terjadi fluktuasi stok dan harga pangan) ke kementerian bisa berjenjang melalui provinsi, atau bisa juga langsung atas izin Gubernur," ujar Enggar.

Pemerintah, ujar Enggar, sudah memiliki buffer stock atau stok penyangga pangan amat mencukupi jika memang ada kelangkaan barang yang menyebabkan kenaikan harga selama Ramadan berlangsung.

Pemerintah bisa langsung mengirimkan stok tambahan berbagai komoditas utama pangan itu dari Jakarta atau daerah penyangga terdekat dari daerah yang kekurangan.

Enggar mencontohkan jika terjadi kelangkaan daging sapi di suatu daerah. Selain ditangani Badan Urusan Logistik (Bulog), akan didukung oleh gudang-gudang dari pihak swasta. Kemudian untuk mengamankan stok minyak goreng pemerintah menjamin ketersediaan melalui para distributor yang bekerja sama dengan para distribution center (DC) pasar ritel modern.

"Kami juga akan cek ke DC dan gudang gudang pasar ritel modern ini bagaimana stoknya," ujarnya.

Enggartiasto Lukita menuturkan pengawasan stok dan harga pangan perlu dilakukan secara periodik guna menghindari terjadinya inflasi. "Inflasi tinggi akan memicu turunnya daya beli dan menyebabkan terjadinya kemiskinan, itu yang diantisipasi Presiden," ujar Menteri Perdagangan.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli