Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Rincian Biaya Pemasangan Sambungan SWRO di Tanjungpinang
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 03-04-2018 | 18:58 WIB
tes-swro.jpg Honda-Batam
para pejabat Pemko Tanjungpinang, Pemprov Kepri dan Satker PU saat mencoba air sulingan dari SWRO (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Selasa (3/4/2018),telah melakukan soft opening Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang terletak di Jalan Batu Hitam, Tanjungpinang.

Setelah diresmikan, SWRO akan dibuka untuk masyarakat umum, khususnya kawasan pesisir. Namun, setelah dioperasikan secara resmi, SWRO ini tidak gratis lagi, baik itu bagi yang telah terpasang maupun yang ingin memasang baru.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono, mengatakan, dengan diresmikannya SWRO ini, sebagai tanda pemerintah telah selesai menyusun draft biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mendapat layanan SWRO.

Namun, apakah sudah ada Peraturan Wali Kota (Perwako) tentang pembiayaan ini, Riono tidak menyebut secara rinci. Pasalnya, belum lama ini diwawancarai, Riono mengaku sedang melakukan kajian biaya pemasangan sekaligus per kubiknya.

"Ya Perwakonya ada, kalau tidak mana berani kita resmikan," tutur Riono saat diwawancarai.

Terkait biaya, Riono mengatakan dibagi beberapa klaster. Mulai dari sosial hingga industri. Biaya pemasangan dan biaya aliran per kubik pun berbeda di setiap klasternya.

"Kalau untuk kelas sosial itu pemasangannya Rp500 ribu dan biaya perkubiknya Rp12 ribu. Ada juga kelas rumah tangga, di mana pemasangannya Rp750 ribu dan biaya per kubiknya Rp15.500, selanjutnya saya lupa," kata Riono saat diwawancarai usai meresmikan SWRO.

Lebih terperinci, dijelaskan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tanjungpinang, Hendri. Dia mengatakan apa yang dikatakan Riono benar. Namun untuk diketahui, kelas sosial yang dimaksud oleh Riono tersebut, kata Hendri seperti Masjid, Gereja atau Wihara alias tempat ibadah dan panti asuhan.

Kelas rumah tangga adalah rumah tangga, namun saat ini masih dikhususkan di kawasan pesisir, yaitu di kawasan Tanjungpinang Kota, Kecamatan Bukit Bestari, dan Tanjungpinang Barat.

Dan yang dilupakan Riono, yaitu kelas niaga, seperti usaha perhotelan dan yang terkecil usaha air isi ulang.

"Biaya pemasangan untuk kelas niaga ini Rp 1.250.000, per kubiknya Rp25 ribu. Ada juga kelas industri dengan biaya pemasangannya Rp1,5 juta dan biaya per kubiknya Rp31 ribu," terang Hendri.

Dia mengatakan, hitungan tersebut dilahirkan setelah dilakukan kajian serta dirasa tidak memberatkan, khususnya masyarakat.

Editor: Udin