Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penggunaan Obat Herbal Ternyata Berbahaya
Oleh : Redaksi/Inilah.com
Kamis | 05-01-2012 | 13:51 WIB
obat-herbal.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Para ahli dari Leeds University School of Pharmacy Inggris baru-baru ini memeringatkan ancaman di balik konsumsi obat herbal.

Para ilmuwan tersebut menyatakan bahwa konsumsi obat herbal bisa menimbulkan masalah kesehatan cukup serius. Pasalnya, kebanyakan obat herbal yang dijual di pasaran tak mencantumkan tanda peringatan keamanan seperti tanggal kadaluwarsa dan efek samping. 

Dalam penelitiannya, ilmuwan melakukan survei pada lima jenis obat herbal yang paling populer diantaranya, St John’s wort, ginseng Asia, echinacea, bawang putih dan ginko. Menurutpeneliti, masih banyak konsumen yang tidak pernah tahu apa efek samping daripenggunaan obat-obat herbal tersebut.

St John wort misalnya, yang selama digunakan mengatasi untuk mengatasi bad mood. Herbal ini ternyata dapat mengurangi efektivitas dari pil kontrasepsi. 

Sedangkan ginkgo, yang katanya untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan kewaspadaan, dan sebagai pengencer darah, ternyata tidak boleh dikombinasikan dengan obat lainnya. 

Sementara, Ginseng Asia, yang sering digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan danechinacea yang sering digunakan untuk melindungi diri dari flu, juga memiliki bahaya tersembunyi. 

Sedangkan bawang putih, yang biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. 

Selain itu, para peneliti juga melakukan survei terhadap 68 produk herbal yang dijual di pasaran dan menemukan 51 di antaranya (75%) tidak mengandung informasi tentang tindakan pencegahan, interaksi dengan obat lain atau efek samping. Sebanyak 70% dari produk tersebut (48 dari 68 produk) dipasarkan sebagai suplemen makanan. 

Hasilnya, peneliti menduga, sedikitnya produk herbal yang mencantumkan label informasi bisadisebabkan karena toko-toko herbal sejauh ini masih diizinkan untuk terus menjualstok lama, tanpa peringatan, dan tanggal kedaluwarsa. 

Profesor Theo Raynor, yang memimpin studi ini mengatakan, nasihat terbaik untuk konsumen adalah mereka harus berhati-hati. Pasalnya, setiap zat yang mempengaruhi tubuh memiliki potensi untuk merusak jika tidak digunakan dengan tepat. 

Raynor menyarankan, penting bagi konsumen untuk mencari obat herbal yang sudah mempunyai lisensi, yang berarti obat telah disetujui oleh pemerintah. 

"Anda harus memberitahu dokter, jika Anda mengonsumsi obat herbal. Hal ini berarti agar Anda mendapatkan perawatan yang terbaik," ungkap peneliti.