Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Penduduk Miskin Sumatera 6.318 Jiwa

BPS Nyatakan Jumlah Penduduk Miskin Turun
Oleh : Surya
Senin | 02-01-2012 | 19:07 WIB

JAKARTA, batamtoday-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen) atau berkurang 0,13 juta orang dari jumlah penduduk miskin pada Maret 2011.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (2/1/2012), berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2011 penurunan penduduk miskin selama periode Maret-September 2011 terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan yang pada Maret 2011 tercatat 11,05 juta orang (9,23 persen) mengecil 0,14 persen menjadi 10,95 juta orang (9,09 persen pada September 2011.

Jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan yang pada Maret 2011 sebanyak 18,97 juta (15,72 persen) pada September 2011 juga tercatat berkurang 0,13 persen menjadi 18,94 juta (15,56 persen).

Menurut Suryamin, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama kurun Maret-September 2011 berkaitan dengan sejumlah faktor yakni inflasi, penurunan harga komoditas bahan pokok, peningkatan penghasilan petani, membaiknya perekonomian nasional dan penurunan tingkat pengangguran terbuka.

"Selama Maret-September 2011 inflasi umum relatif rendah, sebesar 2,25 persen. Beberapa komoditas bahan pokok yang banyak dikonsumsi penduduk seperti minyak goreng, gula pasir, cabai rawit dan cabai merah juga turun," kata Suryamin.

Penghasilan petani, ia menambahkan, berdasarkan tren peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sepanjang Maret-September 2011 juga menunjukkan peningkatan.

Selain itu, perekonomian nasional selama triwulan ketiga tahun 2011 juga tumbuh cukup baik, sebesar 6,4 persen dari triwulan pertama tahun 2011.

"Pengeluaran rumah tangga meningkat sebesar 3,6 persen pada periode yang sama," katanya.

Ia menambahkan, jumlah pengangguran terbuka juga mengalami penurunan sebesar 0,24 persen dari 34,19 persen ke Agustus 2011 sementara jumlah pekerja tidak penuh meningkat dari 34,19 juta menjadi 34,59 juta.

 
Berdasarkan data BPS, penduduk miskin di pulau Jawa sebesar 16,744 juta orang. Diikuti Sumatera 6,318 juta orang, Sulawesi 2,152 juta orang, Bali dan Nusa Tenggara 2,065 juta orang, Maluku dan Papua 1,637 juta orang, dan Kalimantan 971 ribu orang.

Suryamin menuturkan, sepanjang Maret hingga September 2011, peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan komoditi bukan makanan terhadap garis kemiskinan.

"Sumbangan GKM (Garis Kemiskinan Makanan) terhadap garis kemiskinan pada Maret sebesar 73,52 persen. Dan pada September sekitar 73,53 persen," ujarnya.

Data BPS kembali memperlihatkan komoditi makanan merupakan penyumbang terbesar garis kemiskinan di mana pada perkotaan sebesar 26,6 persen dan pedesaan 33,71 persen.

Diikuti oleh rokok kretek filter, di mana pada perkotaan sebesar 8,31 persen dan pedesaan 7,11 persen. Sementara itu, tempat ketiga adalah telur ayam ras yang pada perkotaan tercatat 3,35 persen dan pedesaan 2,66 persen.

Sedangkan komoditi bukan makanan pemberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan adalah biaya perumahaan, di mana pada perkotaan sebesar 7,36 persen dan pedesaan 5,72 persen.

Diikuti oleh biaya listrik yang pada perkotaan mencapai 2,75 persen dan 1,58 persen di pedesaan. Sementara itu, dilanjutkan biaya pendidikan yang mana pada perkotaan sebesar 2,49 persen dan 1,21 persen di pedesaan.