Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sering Digunakan untuk Penyelundupan Narkoba

Bareskim Polri akan Fokus Patroli ke Kapal Nelayan China, Taiwan dan Vietnam
Oleh : Redaksi
Minggu | 25-02-2018 | 19:30 WIB
Kapal_win_long-BH.jpg Honda-Batam
Kapal Win Long BH 2998 berbendera Taiwan disandarkan di Dermaga Ketapang, Kanwil DJBC Kepri, Kabupaten Karimun. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM,Jakarta - Pengungkapan penyelundupan 1,6 ton sabu di kapal ikan, beberapa waktu lalu, membuat Polri berkomitmen untuk memperkuat penjagaan perbatasan.

"Kita harus semakin siap menghadapi serbuan sindikat narkotika internasional yang mencoba memasukkan narkotika ke Indonesia dengan berbagai cara dan modus, misalnya penyelundupan 1,6 ton sabu beberapa waktu lalu," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Eko Daniyanto melalui pesan singkat, Minggu (25/2/2018).

Penguatan penjagaan perbatasan, lanjut Eko, akan difokuskan terhadap masuknya kapal asing ke perairan Indonesia, terutama kapal ikan dengan bendera asing.

"Fokus analisis tim gabungan Polri bersama Bea dan Cukai kepada kapal- kapal ikan yang datangnya dari China, Taiwan dan Vietnam," ujar Eko.

Bahkan, Polri berencana melengkapi patroli gabungan itu dengan anjing pelacak K-9. Adapun, wilayah perairan di perbatasan yang bakal semakin dijaga ketat, yakni meliputi perairan Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan Lampung.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan menangkap sebuah kapal berbendara Singapura di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018) lalu.

Di kapal itu, tim menemukan 1,6 ton sabu. Tiga hari kemudian, Jumat (23/2/2018) lalu, tim kembali menangkap satu kapal ikan Win Long di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Meski demikian, tim belum menemukan barang bukti narkoba di dalam kapal itu. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M. Iqbal mengatakan bahwa tim gabungan masih memeriksa awak dan seluruh bagian kapal untuk menemukan barang bukti tindak pidana narkoba.

"Tim sedang melakukan tahapan-tahapan pengamanan seluruh awak di kapal, diperiksa. Sampai detik ini pun tim sedang melakukan sterilisasi, penyelidikan mendalam tentang dugaan itu," ujar Iqbal.

Tim gabungan juga tengah mendalami keterkaitan antara kapal Win Long dengan kapal berbendara Singapura yang ditangkap di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018) lalu dan membawa 1,6 ton sabu.

"Kami sedang mencari korelasinya antara kapal yang satu (Kapal Win Long) dengan kapal yang membawa 1,6 ton sabu," ujarnya.

Di sisi lain, tim gabungan sekaligus sedang mengembangkan penyelidikan dan penyidikan temuan 1,6 ton sabu ke negara lainnya yang terkait.

"Tim gabungan kami kini juga melaksanakan koordinasi dengan negara- negara yang dalam tanda petik diidentifikasi dapat mengungkap jaringan ini dan sekaligus dapat juga melaksanakan pencegahan," katanya.

Editor: Surya