BATAM, batamtoday - Warga Pertokoan Orchid Point Jodoh, belakang Bank BCA dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di dalam sebuah mini bus penumpang trayek Jodoh - Nongsa warna putih kombinasi biru dengan nopol BP 7149 ZU, Rabu (28/12/2011) sekitar pukul 6.30 WIB.

Mayat tanpa identitas ini ditemukan tewas dengan posisi tertelentang dan terjepit diantara bangku di bagian belakang bus, diketahui mayat tersebut adalah seorang kernet yang baru dua hari bekerja pada pemilik bus tersebut.

Penemuan mayat ini diketahui oleh Bagong, pemilik bus, saat akan memanaskan kendaraan tersebut dan curiga ada orang yang tidur dibelakang mobil. Ketika hendak membangunkan korban ternyata korban sudah tak bernyawa lagi dan kemudian langsung melaporkan ke Polsek Batu Ampar.

"Mayat korban berada di bagian belakang mobil dengan posisi terlentang diantara dua tempat duduk," ujar Kanit Reskrim Polsek Batu Ampar, Ipda Dasta Analis kepada batamtoday di ruang kerjanya.

Dasta menambahkan, pemilik mobil dan Hendri (sopir) tidak mengetahui nama lengkapnya karena korban baru dua hari bekerja sebagai kernet. Malam sebelumnya korban tidak tahu tidur dimana sebab baru malam sebelum kejadian saja tidur di dalam mobil.

"Pemilik mobil biasa memanggil korban dengan panggilan Fren saja, dan baru dua hari ini bekerja sebagai kernet," lanjutnya.

Usai melakukan olah TKP ke lokasi kejadian selanjutnya mayat tersebut dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Diperkirakan usia korban sekitar 23 tahun, dan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Hingga saat ini kita masih mencari di mana keberadaan keluarga korban," pungkasnya.

Sementara itu, menurut keterangan, Hendri, sopir mini bus mengatakan pada pukul 2.30 WIB dirinya sempat mendengarkan korban berteriak karena mengigau saat tidur.

"Saya sempat dengar korban teriak minta tolong, tapi setelah di cek ternyata dia mengigau saat tidur. Tak taunya tadi pagi dia ditemukan tewas," terang Hendri.