Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Masalah Bansos SDSN di Batam

Suplier Tarik Komputer dan Alat Peraga di Tiga Sekolah
Oleh : Redaksi
Selasa | 27-12-2011 | 12:19 WIB
SDSN.jpg Honda-Batam

Pelajar di salah satu Sekolah Dasar di Batam. Foto:batamtoday

BATAM, batamtoday - Belum adanya niat baik dari CV Palem Raja untuk melakukan pelunasan barang-barang yang masuk dalam program Bansos Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) pihak Suplier akhirnya menarik kembali sejumlah komputer dan alat peraga di tiga Sekolah Dasar. 

YS, pemilik Gerai di Nagoya Hill mengaku dirinya terpaksa melakukan hal itu lantaran hingga kini belum ada pelunasan dari CV Palem Raja sebagai pihak yang memesan barang-barang tersebut.

"Kami sudah tarik barang-barang di tiga Sekolah, tapi nama sekolahnya mohon off the record (tidak dipublikasikan.red) karena mereka sejatinya juga dirugikan," kata YS kepada batamtoday, Selasa(27/12/2011).

Dijelaskan YS, ada dua Sekolah lagi yang memang belum ditarik, karena jarak tempuh terlalu jauh. 

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, program SDSN menyisahkan persoalan. Kontraktor yang bertanggungjawab atas proyek tersebut menunggak pembayaran barang yang dipesan untuk kelima Sekolah Dasar yang mendapat alokasi Bansos Pendidikan. Hingga sebagian diantaranya telah ditarik kembali oleh pemiliknya. 

Sementara itu, pihak Sekolah yang sejatinya mendapat bantuan justru merasa was-was. Hal ini diduga program SDSN memang melibatkan seorang petinggi di Dinas Pendidikan Kota Batam.

"Saya tidak berani komentar soal itu mas, ada orang kuat di belakang program ini," kata salah satu Kepala Sekolah saat ditemui Batam Today. 

Menurut Kepala Sekolah tersebut, pihaknya sendiri sudah merasa tertipu. Pasalnya dari program SDSN, pihak kontraktor sebelumnya bahkan menjanjikan komisi 10 persen, hanya saja setelah diaduit oleh inspektorat, ternyata 10 persen yang dimaksud tersebut merupakan selisih dari nilai pajak yang dikosongkan.

"Kami sudah kembalikan ternyata 10 persen itu pajak, tentu jadi temukan inspektorat, dan kami kembalikan karena itu menyalahi aturan," katanya lagi sembari berpesan nama dan Sekolahnya tidak dipublikasikan.