Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wujud Harmonisasi 50 Tahun Hubungan Diplomatik Singapura - Indonesia

Targetkan 60 Pasien, PSMTI dan Komjen Singapura Lakukan Operasi Bibir Sumbing dan Palate
Oleh : CR - 17
Kamis | 21-12-2017 | 18:50 WIB
Baksos-bibir-sumbing-dan-palate.jpg Honda-Batam
Perwakilan Komjen Singapura Garwin Chen memberikan keterangan terkait Bakti Sosial Rising 50 (Foto: CR-17)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kabar gembira bagi Anda penderita bibir sumbing dan palate. Kini, Anda bisa mengikuti program operasi gratis bibir sumbing dan operasi palate (langit-langit mulut terbelah) yang diadakan dalam rangka bakti sosial rising 50 Kepri - Singapura.

Bakti sosial yang dilaksanakan bersama oleh Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinkes Kepri, Kodim 0316 Batam, Konjen Singapura, IKPTB, PSMTI, dan RS Awal Bros ini memberikan kesempatan bagi penderita penyakit tersebut yang berada di Kepri dan Riau untuk mendapatkan operasi gratis.

"Kita adakan bakti sosial ini untuk mencapai zero bibir sumbing di Kepri dan Riau. Target kami ada 60-an orang pesertanya, tapi kalau lebih pun kami justru lebih senang lagi," ujar Ketua PSMTI Batam, Randy Tan saat konferensi pers di RSAB, Kamis (21/12/2017).

Dilaksanakannya kegiatan tersebut pada 23-27 Januari 2018 mendatang. Pihak penyelenggara pun bersedia menanggung biaya transportasi serta akomodasi dari penderita tersebut. Mulai dari tempatnya berada, hingga selesai menjalani operasi.

"Selagi dari dua daerah itu (Kepri dan Riau) nanti bisa klaim transportasinya setelah register. Kami memang menargetkan penderita yang datang dari pulau-pulau. Supaya mereka mendapat kesempatan untuk hidup lebih baik lagi dan tidak terhalang karena bibir sumbing," tutur Randy Tan.

Perwakilan Komjen Singapura, Garwin Chen, menyatakan bahwa dengan adanya bakti sosial ini juga sebagai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antar kedua Negara.

"Jadi ini rangkaian the rising 50, tidak hanya kegiatan bakti sosial, kami juga laksanakan pameran foto yang akan diadakan di Mega Mall Batamcenter," ujarnya.

Sebelum mendapatkan operasi, penderita yang registrasi pun nantinya akan menjalani screening terlebih dahulu. Perwakilan PERAPI, Dr Shelly Sp PP, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan sepuluh operator dan tiga dokter anastesi untuk melakukan proses operasi.

"Untuk operasi bibir sumbing, screeningnya bagi anak dengan berat badan minimal 5 Kg dan minimal usianya tiga bulan serta dalam keadaan sehat. Untuk operasi palate, minimal usia satu tahun dengan berat badan minimal 9 Kg dan dalam keadaan sehat. Tidak dalam kondisi sakit tertentu," tutur Shelly.

Shelly menuturkan, untuk teknik operasi yang digunakan pun sama, tidak ada perbedaan. Sesuai dengan SOP operasi bibir sumbing dan operasi palate.

"Kalau pasien palate, jika memang butuh rawat inap akan kita inapkan. Jadi meski gratis, perawatan yang didapatkan sama saja seperti pasien biasa. Kami sangat berharap informasi ini bisa tersebar ke masyarakat luas, khususnya yang di pulau-pulau. Kebanyakan, masyarakat jarang mau datang, karena takut bahwa operasinya tidak benar-benar gratis. Kedua juga mereka ada di daerah yang jauh-jauh, dari pulau-pulau," tutur Shelly lagi.

Direktur RSAB, Dr Widya Putri MARS, menambahkan bahwa pihaknya cukup yakin masih banyak penderita bibir sumbing dan palate di pulau-pulau di Kepri dan Riau. Hal itu, karena setiap bulannya saja, RSAB selalu saja menerima pasien yang ingin menjalani operasi.

Editor: Udin