Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

10 Hari Tamadun Melayu Dihelat, Pedagang di Lingga Ketiban Rezeki Nomplok
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 27-11-2017 | 10:13 WIB
pedangang.jpg Honda-Batam
Stand salah satu pedagang pada acara Tamadun Melayu Antarbangsa di Lingga. (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa (PMTMA) yang dihelat Pemerintah Kabupaten Lingga selama 10 hari dari mulai tanggal 17 hingga sampai 26 November 2017, resmi ditutup.

Dari perhelatan tersebut terlihat tidak hanya Pemerintah Kabupaten Lingga saja yang mendapat keberkahan. Yang mana keberkahan itu diperoleh dari hadirnya Wapres RI, kemudian hari jadi ke-14 serta dianugrahkannya Sultan Mahmud Riayat Syah III menjadi Pahlawan Nasional.

Namun, para pedagang di wilayah ibukota Kabupaten Lingga dan sekitarnya juga mendapatkan berkah tersendiri. Yakni dengan meraup keuntungan yang terbilang lumayan selama 10 hari berjalannya kegiatan tamadun itu.

Baik pedagang minuman ringan, makanan serta lapak fashion kaki lima yang mendapatkan jatah stand dagang di perhelatan kegiatan tamadun dan juga pedagang tetap di rumahnya, masing-masing ketiban rezeki tak terduga.

Bagaimana tidak dari ribuan lebih Masyarakat Lingga dan pesisir Lingga serta di luar Lingga yang datang menyaksikan perhelatan itu semuanya tidak segan merogoh kocek untuk membeli jajanan makan dan minum. Baik untuk anak-anaknya dan juga diri sendiri menghilangkan kehausan dan kelaparan.

"Cukup lumayan pendapatan satu hari. Karena siang malam kami buka selama kegiatan ini," ungkap, Evi salah seorang pedagang yang mendapatkan fasilitas stand dagangannya pada kegiatan itu ketika ditemui BATAMTODAY.COM di halaman Kantor Bupati Lingga, Minggu (26/12017) malam.

Meski dirinya hanya menjajakan dagangan berupa minuman ringan dan makanan dengan beberapa meja dan kursi saja, tetapi dia mengaku omset yang didapat dalam satu hari bisa mencapai paling sedikit Rp500 ribu. Bahkan mencapai Rp1 juta dalam satu hari.

"Alhamdulillah lah, rezeki sudah ada yang ngatur. Ini rezeki anak," ujarnya.

Tidak hanya Evi, pedagang lain yang ditemui juga mengaku hal yang sama. Mereka masing-masing memperoleh keuntungan di atas rata-rata pendapatan jualan pada hari biasanya.

Meski para pedangang yang mendapat stand pada tamadun itu dipungut pajak Rp50 ribu, bukanlah suatu hambatan yang menggajal rezekli nomplok. "Iya cukup lumayan selama 10 hari ini, dari tanggal 17 hingga malam penutupan," ungkap Jang, pedangang lainnya.

Dari pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan selama pelaksanaan perhelatan PMTMA, antusias masyarakat baik dari pesisir pulau, ibukota Kabupaten Lingga dan masyarakat luar termasuk tamu negara memang terlihat ramai menyaksikan kegiatan ini. Sehingga dampak positif dari segi ekonomi yakni perputaran uang sangat jelas terlihat dan industri kreatif masyakat setempat berjalan dengan baik.

Editor: Gokli