Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kocok Ulang UMK Batam 2012 Dimulai
Oleh : Yoseph Pencawan
Selasa | 06-12-2011 | 11:16 WIB

BATAM, batamtoday - Dewan Pengupahan Kota (DPK) Batam kembali melakukan pembahasan Upah Minimum Kota (UMK) sesuai kesepakatan yang suah dijalin antara serikat pekerja dengan Gubernur Kepri Muhammad Sani.

Perundingan ulang tripartit atas pembahasan UMK Batam 2012 dimulai sekitar pukul 10.00 WIB hari ini, Selasa (6/12/2011), di lantai 4 Kantor Wali Kota Batam.

Perundingan yang digelar secara tertutup itu dihadiri oleh para anggota DPK Batam serta sejumlah pimpinan dari organisasi serikat pekerja dan Apindo.

Namun berbeda dengan perundingan tripartit sebelumnya yang berakhir buntu, kali ini rapat dihadiri langsung Wali Kota Batam Ahmad Dahlan dan Pjs Kapolresta Barelang AKBP YN Widodo.

Di dalam ruangan juga turut hadir sejumlah kepala dinas terkait antara lain Kadisnaker Rudi Syakiakirti, Kepala Kesbangpolinmas Pebrialin, Kepala BPM Pirma Marpaung.

Sementara di luar ruangan tampak belasan anggota dari ketiga organisasi buruh yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pekerja Batam, yakni FSBSI, FSPMI dan FSPSI.

Seperti diketahui, perundingan ini merupakan satu dari dua kesepakatan yang dijalin antara aliansi dengan Gubernur Kepri Muhammad Sani kemarin, Senin (5/12/2011).

Dimana kesepakatan itu menyebutkan Gubernur Kepri Muhammad Sani akan merevisi UMK Batam 2012 yang sudah ditetapkannya pada 28 November 2011 sebesar Rp1.310.000, sesuai hasil dari mekanisme pembahasan yang dilakukan kembali oleh Dewan Pengupahan Kota (DPK) Batam.

Dan kedua, tidak akan ada aksi demonstrasi dari serikat buruh dan pekerja selama mekanisme itu berlangsung.

Hingga kini pihak serikat pekerja sepertinya menjaga komitmennya untuk tidak menggelar demonstrasi selama 'kocok ulang' UMK Batam 2012 ini digelar.

Hal itu bisa dilihat dari tidak adanya konsentrasi massa baik di luar Kantor Wali Kota, di jalanan, serta di sejumlah titik yang sebelumnya direncanakan didemo oleh buruh.

Namun polisi tetap menyiagakan personilnya. Di halaman depan dan belakang Kantor Wali Kota terlihat puluhan personil polisi berseragam dan berpakaian preman dilengkapi kendaraan anti huru hara yang diparkir di lapangan Engku Putri.