Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lakukan 5 Langkah Ini Ketika Terlilit Utang Kartu Kredit
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-11-2017 | 14:27 WIB
kartu-kredit1.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kartu kredit selaiknya dipegang oleh orang yang bijaksana dalam menggunakannya. Sebab, jika tidak dipakai dengan terukur bisa membuat pemiliknya terlilit utang karena terlena kenyamanan dalam pemakaiannya.

Bagi mereka yang terlanjur terlilit utang kartu kredit, perencana keuangan dari One Shildt, Budi Raharjo CFP mengimbau segera mengevaluasi kondisi keuangan setiap bulan. Jangan sampai Anda membuat utang baru, sementara yang lama masih belum dicicil atau dilunasi. Kalau ini terjadi, pola gali lobang tutup lobang bakal terjadi.
Berikut ini beberapa langkah yang mesti Anda lakukan jika terlanjur terlilit utang:

1. Penghematan
Ini wajib dilakukan hingga minimal impas antara penghasilan dan pengeluaran.

2. Pakai dana darurat
Dengan penuh penyesalan, gunakan dana darurat yang jumlahnya disarankan sebanyak 3 kali lipat dari penghasilan bulanan untuk untuk melunasi sebagian atau seluruh utang.

3. Jual aset
Menjual aset untuk melunasi sebagian atau seluruh utang.

4. Restrukturisasi kredit
Ajukan permohonan kepada bank penerbit kartu kredit supaya Anda mendapatkan fasilitas restrukturisasi atau penataan kredit untuk memperpanjang jangka waktu cicilan atau menurunkan suku bunga kredit.

5. Cari penghasilan lain
Jika memungkinkan, carilah sumber penghasilan lainnya.

Agar tidak kebablasan menggunakan kartu kredit, Budi menganjurkan untuk membagi kartu kredit menjadi dua yaitu plafon (batas tertinggi) kecil dan besar. "Plafon kecil, sekitar 1 bulan gaji dengan limit Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta untuk konsumsi dan promo," katanya.

Adapun kartu kredit dengan plafon besar, sekitar 5-10 kali lipat gaji, dimanfaatkan untuk keperluan rekreasi seperti tiket, akomodasi, atau untuk pengeluaran cadangan apabila memerlukan tambahan dana di luar tabungan dan dana darurat. Secara keseluruhan, Budi menjabarkan alokasi keuangan bulanan yaitu 35 persen untuk cicilan utang, 40-50 persen untuk kebutuhan hidup, dan 20-30 persen untuk tabungan.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha