Sambut Hari Raya Nyepi, Masyarakat Hindu di Batam Gelar Pawai Ogoh-ogoh
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 27-03-2017 | 13:14 WIB
Persiapan-Pawai-Ogoh-Ogoh1.gif

Persiapan Pawai Ogoh-ogoh di Batam. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pawai seni dan budaya dalam rangka memeringati Hari Raya Nyepi tahun Saka 1939, yang jatuh pada Senin (27/3/2017), akan digelar di jalan kawasan Seiladi dari arah Tiban menuju Taman Kota.

Dalam pawai yang dimulai pukul 17.00 WIB itu, akan ditampilkan 3 ogoh-ogoh, dua berukuran besar dan satu berukuran kecil yang dipersembahkan Pura Agung Amerta Bhuana. Pembuatan ketiga ogoh-ogoh ini memakan waktu 3 minggu.

Pinandita di Batam, Putu Satria Yasa, mengatakan, pawai ogoh-ogoh sebagai bentuk menyambuat hari Raya Nyepi atau Berate Penyepian pada Selasa pukul 06.00 Wib sampai esok hari, atau selama 24 jam melakukan ibadah.

"Khusus hari ini kebetulan pengarakan ogoh-ogoh atau taur kesange seperti upacaya penyucian alam semesta berserta seluruh isinya. Di mana di dalam kontek Hari Raya Nyepi memohon kehadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk menetaralisir segala hal yang negatif sebelum melakukan berate penyepian atau hari Nyepi Selasa pukul 06.00 Wib," ujar Putu Satria Yasa di Pura Agung Amerta Bhuana Seiladi, Senin (27/3/2017).

Tahun ini, lanjutnya, perayaan nyepi ada yang berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu hanya ada 2 ogoh-ogoh yang diarak dan dibakar, namun kini boneka yang menyerupai roh jahat juga dibuat dengan bentuk kecil.

Hal ini, kata Putu, agar anak-anak sedini mungkin mengenal secara simbolis keagamaan Hindu, segaligus ikut merasakan kebahagian dan keceriaan sebelum memasuki bulan puasa Catur Berete penyepian.

"Anak-anak sedini mungkin bisa merasakan kebahagiaan dalam merayakan hari Nyepi. Arak ogoh-ogoh ini sebagai konsep Agama Hindu disimbolkan sebagai roh jahat," katanya.

Sebelum melakukan arak ogoh-ogoh nantinya akan di melakukan upacara penyucian alam semesta di parkiran Pura Agung Amerta Bhuana. Rencana dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad akan hadir dalam kegiatan tersebut. Putu menjelaskan arak ogoh-ogoh dilakukan pada sore menjelang malam dikarnakan, diartikan dalam bentu Sandi Kala. Sandi artinya pergantian Kala itu waktu.

"Pergantian waktu atau yang biasa di sebut ke Agamaan Hindu Sandi Kala, dari sore ke malam. Karena roh-roh jahat di waktu itu mulai berkeliaran. Contoh jam tersebut kita umat manusian sudah malas untuk ibadah. Setelah arak-arak kita akan bakar," pungkasnya.

Editor: Yudha