Imbas Penangkapan Bea Cukai

Pasokan Sembako ke Hinterland Menipis, ABK Kapal Hilang Pemasukan
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 10-02-2017 | 14:50 WIB
Pelabuhan-Rakyat-pak-Amat101.gif

Pelabuhan rakyat Sekupang. (Foto: irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapal jenis Speedboat yang mengangkut berbagai sembako dari Batam ke daerah Hinterland, pasca penangkapan yang dilakukan petugas Bea Cukai beberapa saat lalu, belum ada yang beraktivitas. Akibatnya, kebutuhan sembako untuk masyrakat Hinterland, seperti Belakangpadang mulai menipis.

Informasi yang diterima BATAMTODAY.COM, pemilik kapal maupun anak buah kapal (ABK) di pelabuhan rakyat milik Amat di daerah Sekupang ketakutan untuk berlayar. Pasalnya, kejelaan dari penangkapan yang dilakukan petugas BEa Cukai hingga saat ini belum ada.

"Kalau kami jalan mengantar sembako ke Belakangpadang kalau ditangkap lagi, bisa rugi. Dendanya puluhan juta. Lebih dari harga barang bawaan, makanya sampai saat ini tidak ada aktifitas," kata seorang pria berkulit hitam, pemilik Speedboat yang beroperasi di pelabuhan milik Amat, Jumat (10/02/2017).

Ia mengakui sebelum ada kejelasan dan ketegasan dari Pemerintah setingkat Camat, maka aktivitas pengiriman barang tidak akan berjalan. Meskipun pesanan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat tinggi.

Lebih jauh, pria yang menolak namanya ditulis itu mengaku prihatin melihat nasib para ABK yang hilang penghasilan. Padahal, para ABK itu juga harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengandalkan tenaga untuk bongkar muat barang.

"ABK itu tugasnya memindakan barang ke Kapal. Kalau tidak ada aktivitas seperti ini, keluarganya mau makan apa," katanya.

Terpisah, Ketua RT04/RW03 Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sekupang, Wawan saat dihubungi mengatakan pasokan sembako di pulau-pulau mulai menipis, bahkan diprediksi hanya mampu bertahan beberapa hari ke depan.

"Beberapa hari kedepan beras dan telur akan kosong. Rencana kalau tidak ada titik temu kami mengadu ke Dewan," ungkapnya.

Editor: Gokli