PWI Kepri Dorong Mahasiswa Tulis Gagasan Tol Laut

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri mendorong para mahasiswa di Kepri untuk menuangkan gagasannya tentang tol laut, program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Gagasan itu, harus mereka tulis dalam bentuk artikel.

 

"Untuk lima tulisan terbaik, masing-masing akan mendapatkan apresiasi sebesar Rp1 juta. Sedangkan untuk lima tulisan terbaik kedua akan mendapatkan apresiasi masing-masing Rp750 ribu," ungkap Ketua PWI Kepri, Ramon Damora di Batam, Rabu (7/9/2016).

Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Batam, bertema, "Peran Batam, Bintan dan Karimun Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan Menyambungkan Archipelego Melalui Tol Laut". Diskusi tersebut akan digelar di Aula Kampus Politeknik Negeri Batam, Kamis, 8 September 2016 pukul 08.00 WIB.

Diskusi ini akan menghadirkan pembicara utama, Gubernur Kepri, Dr. H. Nurdin Basirun. Kemudian, pembicara lainnya, Rida K Liamsi (Chairman Riau Pos Group, Tokoh Masyarakat Melayu), Deputy Bidang Koordinator Infrastruktur Kementerian Koordinator Maritim Sumber Daya Alam RI, Dr. Ir. Ridwan Djamaludin, Rektor Univ Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Prof Dr Syafsir Akhlus, M.Sc dan Ramon Damora (Ketua PWI Kepri). Lalu lintas diskusi akan dipandu oleh moderator, Saibansah Dardani (Sekretaris PWI Kepri yang juga penulis buku, "Tol Laut dari Natuna ke Papua").

Diambahkan Ketua Pantia FGD PWI Kepri, Richard Nainggolan, melalui diskusi ini diharapkan, para mahasiwa Kepri memiliki gagasan lebih brilian mengenai tol laut. "Sebab, BBK memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi tol laut, seperti yang digagas oleh Presiden Jokowi," ujar Opung, demikian Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Kepri itu biasa disapa.

Untuk itu, lanjut Opung, pihakny mengundang para mahasiswa di Batam untuk hadir dalam kegiatan FGD PWI Kepri itu. "Karena tempat terbatas, maka diskusi ini hanya dapat menampung 100 orang peserta," tutup Opung.

Editor: Dardani

---