Hadiri Hari Lahir ke-78 Tahun Muslimat Nahdlatul Ulama

Masyarakat Diminta Jangan Mau Diadu Domba, Jokowi Kucurkan Anggaran Rp 443 Triliun untuk Bansos dan Subsidi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 20-01-2024 | 15:24 WIB
jokowi_muslimat_nu.jpg
Presiden Joko Widodo (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, selama 2023, pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk subsidi dan bansos sebesar Rp 443 triliun.

Subsidi dan bansos yang diberikan tersebut di antaranya Kartu Sehat Indonesia, BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Pintar, PKH, kartu sembako dll.

Hal ini disampaikan Jokowi pada Acara Dzikir, Doa, dan Sholawat Hari Lahir ke-101 Tahun Nahdlatul Ulama dan Hari Lahir ke-78 Tahun Muslimat Nahdlatul Ulama, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

"Pemerintah di tengah keterbatasan terus berupaya hadir untuk masyarakat. Misalnya ini tahun 2023, subsidi dan bansos yang telah kita gelontorkan itu sebesar Rp 443 triliun, gede sekali," kata Jokowi dalam sambutannya.

Namun, kata dia, memang tidak semua masyarakat menerima bantuan pemerintah. Jokowi menyebutkan, hanya sebanyak 9,9 juta keluarga menerima manfaat dari program PKH.

Jokowi mengatakan, momentum ini harus terus ditingkatkan untuk bisa mencapai cita-cita Indonesia emas 2045.

Dalam kesempatan ini, Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada Muslimat NU yang terus menjaga NKRI dan merawat Pancasila, serta persatuan dan kerukunan.

Ia mengatakan, Indonesia patut bersyukur karena bisa melewati berbagai tantangan global dan juga tantangan dalam negeri, seperti pandemi Covid-19, krisis kesehatan, krisis ekonomi, dll.

Hingga saat ini, lanjutnya, ada 96 negara yang masih belum bisa mengatasi masalah ekonomi. Bahkan negara-negara tersebut menjadi pasien IMF karena keterpurukan kondisi ekonominya.

"Kita sekali lagi patut bersyukur dan bahkan kita termasuk 5 terbaik dunia untuk urusan ekonomi, patut kita syukuri. Semua ini berkat peran seluruh komponen bangsa termasuk ibu dan bapak-bapak sekalian," ujar Jokowi.

Jangan Mau Diadu Domba

Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo berpesan kepada para Muslimat NU agar tidak terpengaruh oleh adu domba yang memecah persatuan, selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Ia mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpecah belah.

"Jangan mau kita diadu domba seperti itu, Jangan mau kita dibenturkan seperti itu, Jangan mau kita dipecah belah seperti itu. Setuju?" kata dia.

Jokowi menekankan, keutuhan, persatuan, serta kerukunan bangsa jauh lebih penting. Karena itu, ia mengingatkan para Muslimat NU agar tak saling bermusuhan meski berbeda pilihan di Pilpres 2024.

Meski proses pemilu sangat penting untuk menentukan pemimpin bangsa, namun ia tak ingin pemilu justru memecah persatuan bangsa.

"Sebentar lagi kita akan pemilu, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Proses Pemilu itu sangat penting dan sangat menentukan, tetapi kita tidak ingin gara-gara Pemilu gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan, justru kita saling menghujat tidak boleh, benar," kata Jokowi.

Jokowi tak ingin masyarakat justru saling menjelekkan dan saling menghina satu sama lain karena perbedaan pendapat. "Sesama tetangga tidak saling sapa tidak boleh, sesama ibu pengajian tidak saling berbicara tidak boleh. Sesama warga saling berkelahi juga tidak boleh, tidak," ujarnya.

Presiden Jokowi pun menekankan pentingnya untuk saling memperat silaturahmi serta saling menjaga dan saling mengingatkan agar situasi tetap sejuk dan rukun.

"Kita semuanya tetap riang gembira. Dan saya tahu Muslimat NU itu paling bisa untuk saling ini, saling mengerti dan harus saya akui ibu-ibu memang paling juara. Paling juara," kata Jokowi.

Editor: Gokli