Pasca Penangkapan Teroris, Ditpolair Perketat Jalur Penyelundupan di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 09-08-2016 | 12:38 WIB
pelabuhan-tikus-di-belakang-Mapolda-Kepri.jpg

Pelabuhan tikus disinyalir sebagai tempat masuknya terduga teroris di Batam, sehingga Ditpolair Polda Kepri akan terjun langsung ke setiap pelabuhan tikus di Batam untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap setiap pelaku kejahatan (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pasca penangkapan sejumlah terduga teroris di beberapa tempat di Kota Batam, Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Kepri semakin perketat pengawasan di jalur perairan, khususnya "pelabuhan tikus" yang ada di Batam.

Kasubdit Penindakan dan Hukum (Gakum) Polair Polda Kepri, AKBP Nur Santiko menegaskan, dirinya siap mengamankan perairan Kepri, khususnya Batam dalam aksi teroris.

"Sesuai program dan prioritas Kapolri, berhubungan dengan penegakan hukum dan Kamtibmas, kita akan antisipasi hal yang berbau teroris. Setidaknya menilimalisir," kata Nur Santiko kepada BATAMTODAY.COM Selasa (09/08/2016).

Mantan Kapolsek Sekupang tahun 2006 ini menjelaskan, prioritas itu bukan hanya ditujukan kepada teroris saja, namun juga antisipasi terhadap penyelundupan barang ataupun orang di pelabuhan tikus yang ada di Batam.

Sebab lokasi penyelundupan itu menurutnya, akan dimanfaatkan orang-orang tertentu yang terkait dengan teroris tersebut. Sehingga satuan pokok Polair Polda Kepri mengamankan perairan dengan jalan melakukan patroli langsung ke pelabuhan tersebut.

"Kita terus melakukan patroli dan terjun langsung ke tempat-tempat penyelundupan. Karena tempat tersebut pasti dimanfaatkan orang-orang tertentu," analisanya.

Menanggapi temuan senjata Airsoft Gun pada penggeledahan beberapa waktu lalu, Nur menyatakan, senjata tersebut bisa didapat secara umum yang dijual di toko.

"Jakarta ada, cuma Airsift Gun itu mainan, tapi banyak disalahgunakan. Karena bentuknya mirip dengan senjata asli, dan itu juga perlu diantisipasi," tuturnya.

Selanjutnya, ia akan terus menekankan kepada anggota yang ada dilapangan, untuk melakukan patroli rutin. Tidak hanya tim patroli Polair, unit Gakum juga harus melakukan patroli di perairan Kepri.

"Kita juga melakukan patroli dan penyelidikan langsung ke tempat-tempat yang rawan penyalahgunaan bisnis. Makanya dilakukan pengecekan patroli ke pelabuhan tikus," pungkasnya.

Editor: Udin