Enam Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Batam, Satu Berstatus Pegawai Bank
Oleh : Hadli
Jum'at | 05-08-2016 | 13:42 WIB
kapolda-wakapolda-yan-fitri.jpg

Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian didampingi wakapolda memberikan keterangan seputar penangkapan enam terduga teroris di Batam. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, sebanyak 6 orang terduga teroris berhasil diamankan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dari berbagai tempat di Batam pada Jumat (5/8/2016) pagi.

"Ada 6 orang yang sudah diamankan sejak pagi tadi. Penggeledahan di beberapa rumah yang dilakukan di Batam bagian dari pengembangan," kata Kapolda usai salat Jumat di Masjid Al-Halim Mapolda Kepri.

Enam orang yang diamankan dari berbagai TKP di Batam, di antaranya GRD (31) selaku pemimpin kelompok, TS (46), ES (35), Tarmidzi (21), HGY (20), dan MTS (19).

"Dari enam orang yang diamankan, lima orang di antaranya merupakan buruh pabrik dan satu orang pegawai bank," ujar dia menjelaskan.

Penangkapan terhadap enam orang terduga teroris di Batam, lanjut Sam, berkaitan dengan kasus jaringan teroris sebelumnya yang sudah melancarkan aksinya di berbagai tempat di Indonesia. "Penangkapan perjalanan panjang, dari (kasus pemboman) sebelumnya. Densus yang lebih mengerti," katanya.

Sementara Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada sejumlah wartawan menyatakan, penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror terhadap enam orang terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), diduga berkaitan dengan jaringan Bahrun Naim yang bergabung dengan ISIS.

"Mereka pernah merencanakan untuk meluncurkan roket dari Batam dengan tujuan Marina Bay, Singapura," kata Boy, seperti dilansir Detik.

Boy mengatakan, mereka punya peran menampung dua Uighur di Batam. Dua Uighur itu adalah Doni yang sudah dideportasi dan Ali yang tertangkap di Bekasi saat malam Natal 2015 bersama Abu Musab.

"Ali Uighur dijemput oleh tersangka bom bunuh diri Polresta Solo atas nama Nurohman dari Batam ke Bogor dan ke Bekasi, serta dititipkan di Abu Musab di Bekasi," beber Boy dalam keterangannya.

Selain itu, kelompok ini berperan dalam memberangkatan warga Indonesia ke Suriah melalui Turki.

"Mereka juga menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme yang bersumber dari Bahrum Naim," ujar Boy.

Editor: Dodo