KNKT Berencana Lakukan Investigasi Besok
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 18-12-2015 | 19:00 WIB
ae6d706b-84b7-4158-bb63-e6a5dc6278ab.jpg
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT, Kapten Aldrin Dalimunte. (Foto : Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia, berencana baru akan melakukan investigasi besok, Sabtu (19/12/2015), terkait tabrakan kapal MV Thorco Cloud V2FU6 dengan MT Stolt Commitment 2GBH8 pada Rabu (16/12/2015) malam lalu.

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT, Kapten Aldrin Dalimunte, mengatakan, pihaknya belum melakukan investigasi karena harus menunggu investigator dari kedua daerah kapal.

"Prosedurnya seperti itu. Kita sudah melakukan koordinasi dan direncanakan besok baru bisa dilakukan," kata Aldrin, di Kantor Pelabuhan Laut Batam, Batuampar, Jumat (18/12/2015) sore.

Dalam aturannya, lanjut Aldrin, investigasi yang dilakukan harus mengikutsertakan investigator dari kedua daerah kapal. Dalam hal ini, KNKT Indonesia yang memimpin investigasi tersebut.

"Memang yang menyelamatkan kru kapal yang tenggelam adalah Singapura, namun yang harus melakukan investigasi adalah KNKT Indonesia sebagai pemimpin dan diikuti investigator kedua daerah kapal. Dari Singapura sendiri tidak diikut-sertakan," lanjutnya.

Namun, KNKT Indonesia tetap melakukan koordinasi dengan MPA Singapura, terkait kru kapal yang saat ini dirawat di salah satu Rumah Sakit di Singapura. "Kita juga belum mendatangi kru kapal yang selamat. Rencana besok dilakukan investigasi dan lusanya akan datang ke Singapura mendatangi kru yang selamat," tambahnya.

Untuk investigasi yang dilakukan jelas Aldrin, pihaknya akan mencari Voyage Data Recorder (VDR), atau semacam kotak hitam yang dicari saat adanya pesawat jatuh. Kemudian diunduh untuk mengetahui penyebab terjadinya tabrakan tersebut. "VDR ini memang dipasang pada setiap kapal yang berlayar antar negara dan nantinya kita unduh," jelasnya.

Sementara ini  Aldrin belum bisa menafsirkan penyebab tabrakan itu dan kapal mana yang melanggar prosedur berlayar. "Nanti setelah dilakukan investigasi, baru bisa kita simpulkan," pungkasnya.

Editor : Udin