FGD BP Batam Bahas Rencana Induk Batam Techno Park
Oleh : Roni Ginting/Rilis
Sabtu | 12-12-2015 | 11:28 WIB
fgd-bp-batam.jpg
FGD yang digelar BP Batam membahas rencana induk pengembangan Batam Techno Park (BTP). (Foto: Humas BP Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Direktorat Lalu Lintas Barang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait rencana induk pengembangan Batam Techno Park (BTP) di Gedung Marketing BP Batam pada Jumat pagi (11/12/2015).

Hadir sebagai narasumber diantaranya Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Anugerah Widiyanto, Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT, Priyono, Group Leader Seksi Kerjasama dan Permasyarakatan BPPT, Yudi Adhi Purnama Kasubdit Analisis Kebijakan Telematika Kemenko, Basuki Rachmatul Alam, Rektor STEI Institut Teknologi Bandung, dan peserta stakeholder lokal terdiri dari Pemprov, BP Batam, Bappeda Kota Batam, dan Politeknik Negeri Batam.
 
Pembahasan FGD tersebut fokus pada isu tim persiapan dan percepatan Batam Techno Park, Kelembagaan Organisasi, transformasi industri manufaktur ke bidang jasa, kepemilikan aset, dan industri pendukung berjalannya BTP.
 
Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenpri dalam sambutannya mengatakan diperlukan kerjasama pada setiap stakeholder.
 
"Kami sangat berharap keterlibatan pihak swasta dan komitmen dari berbagai stakholder sehingga pengelolaan BTP nantinya berkembang fleksibel," kata Ignatius.
 
Pada kesempatan tersebut, selaku Moderator FGD Tri Noviantra, Direktur Lalin Barang BP Batam memaparkan secara umum rencana induk pengembangan BTP. Kekuatan Batam menurut Tri dari kajian lembaga konsultan, frost and sullivan, Batam terletak di jalur pelayaran Internasional yang merupakan selat tersibuk di dunia, keterkaitan dengan Singapura sebagai Internasonal logistik.
 
"Dengan Batam Techno Park dapat mewujudkan kesejahteraan dan kualitas skill masyarakat, menciptakan pelaku bisnis berbasis teknologi," ungkapnya.
 
Tri menambahkan roadmap BP Batam untuk industri setelah 2015 menciptakan transformasi industri bernilai tambah tinggi, mengembangkan sektor jasa, dan membangun konektivitas antar pulau.
 
"Fokus pengembangan industri akan dilakukannya diversifikasi dimana industri yang sudah ada diperbaharui contoh green industry bertransformasi menjadi light emited diode, kemudian membangun gateway logistic hub," Tri Novianta mengatakan.
 
Melalui FGD tersebut BP Batam banyak mendapat masukan dari narasumber, Anugerah Widiyanto, Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT menyarankan pengembangan BTP harus bisa memfokuskan bidang industri yg seperti industri paling menonjol.
 
"Saya melihat banyak potensi industri yang dapat diarahkan skala nasional dari Batam ini, namun perlu dikaji kembali fokus seperti apa yang dapat ditonjolkan," ucapnya.
 
Priyono, Kepala Seksi Kerjasama dan Pemasyarakatan BPPT memberi masukan berupa pembentukan kelembagaan dan SK kerja, tolak ukur pengembangan BTP terciptanya usaha berbasis teknologi.
 
"BTP dapat diawali dengan pembangunan ruang manajemen dan ruang inkubator kemudian bentuk struktur kelembagaannya dapat secara profesional secara pengelolaannya," ujarnya.
 
Yudhi Adhi, Kasubdit Analisis Telematika Kemenko mengapresiasi itikad baik dari BP Batam dan Pemerintah Daerah untuk peningkatan percepatan ekonomi dan kualitas SDM. Ia meyakinkan akan membawa program ini kepada rapat Kementrian Ekonomi di pusat
 
Basuki Alam, Rektor STEI ITB menjelaskan roh daripada techno park adalah pengetahuan sumber daya manusianya dimana bersumber dari pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Sehingga menurutnya nanti BTP berbentuk industri berbasis pengetahuan.
 
"Diperlukan peran pemerintah dan perguruan tinggi dan industri yang seimbang selain itu kita juga dapat mengadopsi dari sistem/cara dari industri China dengan mengeluarkan produk sendiri," kata Basuki.

Diharapkan FGD tersebut dapat menemukan kelebihan-kelebihan bagi BTP, menciptakan payung hukum dan komitmen bagi pemimpin kedepan untuk pengembangan BTP yang mandiri.

Editor: Dodo