Alamak, Masih Banyak Warga Batam Belum Tahu Kapan Pilkada
Oleh : Hadli
Rabu | 25-11-2015 | 19:10 WIB
images.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Pilkada serentak hanya tinggal menghitung hari. Tapi masih banyak warga Kota Batam yang belum tahu kapan Pilkada serentak itu digelar. Ini membuktikan, bahwa sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Batam dan KPU Kepri tidak efektif. 


Sejumlah warga yang ditanyai BATAMTODAY.COM, mengaku tidak tahu kapan pemilihan gubernur dan walikota itu akan digelar. Bagaimana bisa, masih ada masyarakat sebagai pemegang kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) Batam tidak mengetahui pesta rakyat yang akan digelar pada Rabu, 9 Desember 2015 mendatang atau 13 hari lagi terhitung hari ini, Rabu(25/11/2015). 

Apakah ini, bagian dari ketidaksiapan KPU Kepri dan Batam dalam mensosialisasikan penyelenggaraan Pemilukada. Lantas siapa yang dirugikan? Apakah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam yang ikut bertatung?

Atau ini bentuk kelepahan dari masing-masing pasangan calon yang akan memenangkan sosok yang diusung untuk duduk di  pemerintahan selama 5 tahun ke depan? Latas apa yang telah diperbuat masing-masing calon selama ini, sehingga masih dijumpai adanya masyarakat yang tidak mengetahui pesta demokrasi ayang berlangsung dua minggu lagi. 

Pertanyaan itu masih melekat sampai saat ini. Ketika awak media ini duduk di emperan kaki lima di depan perumahan Odesa Batam Center. Uni, panggilan sehari-hari yang melekat pada wanita kelahiran Sumatra Barat ini dipanggil dalam kesehariannya menjual kuliner malam. 

Ketidaktahuan masyarakat dengan pesta demokrasi nanti itu juga disampaikan Ketua Rukun Warga (RW) 46 RT 3 Perumahan Botania Garden Batam. Di lokasi sekitar tempat tinggalnya, didapatinya ada tiga pedagang yang tidak mengatahui perta demokrasi akan dimulai. 

"Iya mas, saya duduk di situ tiap malam Sabtu. Ada 3 pemilik warung yang tidak tahu siapa yang akan dicoblos nanti. Walah kok bisa begini," kata Djoko.  

Di lingkungan Perumahan Botania, kata dia, sudah mendapat sosialisasi. Namun itu, tambahnya hanya sekali. "Habis itu lupa lagi warga. Harus diingatkan terus. Menurut saya tidak ada sarana yang disiapkan penyelenggara agar warga ingat dan yang tidak tau bisa menjadi tahu," tuturnya. 


Menurut dia, selain sepanduk sebagai wadah bersosialisasi dilingkungan tiap RT harus disiapkan penyelenggara (KPU), media onine merupaan sarana yang paling praktis untuk bersosialisasi. Mengingat saat ini, masyarakat masih demam dengan sarana online. 

"Kalau di online kan masyarakat yang mengakses dapat langsung tahu karena sosialisasi itu tepajang selama 24 jam non stop. Kalau berita bisa dua jam dinaikkan lagi, yang sama atau bahan pekembangannya sebelumnya. Sama dengan spanduk, nongkrong terus di simpang," tuturnya.

Editor: Dardani