Indonesia-UEA Perkuat Kerja Sama Talenta Digital dan Kecerdasan Buatan
Oleh : Redaksi
Senin | 28-04-2025 | 10:24 WIB
RI-UEA1.jpg
Pertemuan bilateral antara Menkomdigi Meutya Hafid, dan Menteri Kecerdasan Buatan, Ekonomi Digital, serta Aplikasi Kerja Jarak Jauh UEA, Omar Sultan Al Olama di sela-sela forum teknologi global Machines Can See 2025 Dubai. (Foto: Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) membahas peluang kerja sama strategis di bidang pengembangan talenta digital dan kecerdasan buatan (AI).

Pembahasan tersebut berlangsung dalam pertemuan bilateral antara Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, dan Menteri Kecerdasan Buatan, Ekonomi Digital, serta Aplikasi Kerja Jarak Jauh UEA, Omar Sultan Al Olama. Pertemuan digelar di sela-sela forum teknologi global Machines Can See 2025 di Dubai, UEA.

Dalam diskusi tersebut, kedua menteri mengeksplorasi peluang kolaborasi konkret, khususnya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang AI Prompting, keterampilan utama dalam mengarahkan dan mengoptimalkan kinerja teknologi kecerdasan buatan.

Meutya menekankan pentingnya menyiapkan masyarakat dengan keterampilan masa depan untuk memastikan Indonesia dapat berperan aktif dan inklusif di ekosistem digital global. "Langkah kecil ini bisa berdampak global," ujar Meutya, usai pertemuan, demikian dikutip Komdigi, Kamis (25/4/2025).

"Kami sedang menyusun masa depan digital bersama. Indonesia terbuka untuk kolaborasi lintas negara dalam memperkuat talenta serta etika teknologi."

Sebelum pertemuan bilateral, Meutya tampil sebagai pembicara dalam sesi panel bertema 'Wanted: AI to Retain and Attract Talents to the Country' pada forum Machines Can See 2025. Dalam pidatonya, ia menegaskan masa depan kecerdasan buatan harus menjadi warisan bersama seluruh umat manusia, bukan milik eksklusif segelintir negara.

"Teknologi harus mencerminkan keberagaman dunia, bukan hanya prioritas sekelompok kecil orang," tegas Meutya di hadapan para pemimpin teknologi dunia.

Forum Machines Can See 2025 menjadi ajang penting untuk mempertemukan pembuat kebijakan, ilmuwan, dan pemimpin industri global dalam merumuskan arah pengembangan AI. Kehadiran Indonesia di forum ini memperkuat posisi diplomasi digital nasional dan memperluas jejaring kerja sama internasional.

Meutya juga menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia merupakan fondasi utama dalam strategi transformasi digital Indonesia. "Kami tengah menyiapkan pelatihan untuk sembilan juta talenta digital guna memperkuat daya saing bangsa di era ekonomi digital," ujarnya.

Editor: Gokli