Komdigi Panggil Co-Founder Jagat Terkait Fitur 'Berburu Koin', Platform Sepakat Ubah Format
Oleh : Redaksi
Kamis | 16-01-2025 | 16:24 WIB
Wamen-Angga.jpg
Wakil Menteri Komdigi, Angga Raka Prabowo. (Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait fitur 'Berburu Koin' dalam aplikasi Jagat. Aktivitas ini dianggap mengganggu ketertiban umum di beberapa daerah dan memicu kontroversi.

Langkah pemanggilan ini merupakan upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang bertanggung jawab serta menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

Wakil Menteri Komdigi, Angga Raka Prabowo, mengungkapkan pihaknya telah menerima berbagai keluhan dari masyarakat hingga instansi pemerintah mengenai dampak fitur tersebut, termasuk kerusakan fasilitas umum. "Kami berkomunikasi dengan pihak Jagat untuk mendapatkan keterangan sekaligus mendorong penggunaan platform digital yang memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujar Angga di Kantor Komdigi, Rabu (15/01/2025), demikian dikutip laman Komdigi.

Ia juga mengingatkan pengembang platform digital untuk mematuhi norma hukum yang berlaku dan menciptakan program yang edukatif serta bermanfaat bagi masyarakat. "Jika ada pelanggaran hukum, pemerintah tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik," tegas Angga.

Jagat Berkomitmen Ubah Fitur 'Berburu Koin'

Merespons teguran Komdigi, Barry Beagen menyampaikan permohonan maaf atas dampak negatif yang ditimbulkan fitur tersebut. Ia juga mengapresiasi arahan dari pemerintah dan menyatakan kesiapannya untuk mengubah fitur 'Berburu Koin' menjadi format baru bernama 'Misi Jagat'.

"Melalui Misi Jagat, kami ingin mendorong pengguna untuk berkontribusi positif terhadap ruang publik. Selama periode transisi ini, fitur berburu koin akan dihentikan," ujar Barry.

Jagat juga akan menyediakan kanal pelaporan untuk memonitor kerusakan fasilitas publik yang disebabkan oleh aktivitas sebelumnya. Selain itu, perusahaan akan segera menghapus koin virtual dari lokasi rawan demi menghindari gangguan di masa mendatang.

Dengan lebih dari 1 juta pengguna aktif dan tambahan 200 ribu pengguna baru setiap harinya, Barry optimis bahwa 'Misi Jagat' dapat meningkatkan kualitas ruang publik melalui partisipasi aktif generasi muda.

Kementerian Komdigi menyambut baik langkah Jagat dalam mengubah fitur kontroversial tersebut. Angga Raka Prabowo menyatakan bahwa pemerintah mendukung inovasi platform digital di Indonesia selama beroperasi sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami mendorong Jagat untuk terus berkembang dengan menghadirkan fitur yang produktif, edukatif, dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Angga.

Upaya ini menjadi contoh nyata kerja sama antara pemerintah dan pengembang platform digital untuk menciptakan ruang digital yang sehat sekaligus mendukung pengembangan inovasi di Indonesia.

Editor: Gokli