Disperindag Batam Ajukan Penambahan Kuota Gas Melon 15 Persen di 2025
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 16-01-2025 | 17:24 WIB
AR-BTD-4226-Disperindag-Batam.jpg
Kadisperindag Kota Batam Gustian Riau dan Kepala Bidang Perindustrian, dan ESDM, Disperindag Kota Batam, Januar Arka. (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam mengimbangi pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang ditargetkan akan mencapai 6,8 - 7,6 persen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan penambahan kuota gas elpiji 3 kg sebesar 15 persen di tahun 2025.

Pengajuan penambahan kuota ini juga sejalan semakin meningkatnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada sektor kuliner atau pedagang kuliner kaki lima dan untuk kebutuhan rumah tangga.

Kepala Bidang Perindustrian, dan ESDM, Disperindag Kota Batam, Januar Arka, menyampaikan, pada data kuota tahun 2024 lalu, kuota gas elpiji 3 kilogram mencapai 42.095 metrik ton. Dengan adanya penambahan sebanyak 15 persen, kuota gas bersubsidi tersebut mencapai 50.852 metrik ton.

"Jumlah 50.852 metrik ton itu jika dikonversi ke tabung gas 3 kilogram, akan mendapatkan angka 16.950.497 tabung," ucap Januar, saat mendampingi, Kadisperindag Gustian Riau pada acara uji coba fuel card 5.0 BBM Pertalite di Harbourbay, Kamis (16/1/2024).

Diharapkan, kata Januar, penambahan kuota sebesar itu bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat yang berhak mendapatkan jatah subsidi dalam bentuk gas Melon. Selain faktor pertumbuhan usaha mikro, jumlah penduduk Kota Batam juga kian bertambah setiap tahunnya.

Januar juga menegaskan, tak ada kenaikan harga pada gas bersubsidi itu. Pemberlakukan harga Rp21 ribu, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan tahun lalu. Berdasarkan data, konsumsi gas 3 kilogram di satu rumah tangga itu mencapai tiga hingga empat tabung dalam satu bulan.

Untuk itu, dengan kuota yang mencapai hampir 17 juta tabung itu dirasa cukup, dan tidak akan terjadi kekurangan, atau kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.

"Kecuali faktor alam (cuaca ekstrem) atau kerusakan di sumber atau bagian hulu yang menjadi penghambat pendistribusian gas ke Batam," ungkapnya.

Sementara, Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau menyampaikan terkait adanya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram beberapa hari ini disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem yang melanda hampir di seluruh Provinsi Kepri.

"Pasokan kita kan dari Tanjunguban, jadi karena ombak cukup tinggi sehingga terjadi keterlambatan pasokan ke Batam," ungkap Gustian Riau.

Gustian menjelaskan, jika terjadi kendala satu hari pengantaran gas elpiji ke Batam, maka akan berdampak pada ketersedian pasokan di Batam selama dua atau tiga hari. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tidak panik jika terjadi cuaca buruk yang akan berdampak pada pasokan gas. Sebab kelangkaan itu tidak akan berlangsung lama.

Senada dengan Januar, terkait stok elpiji di tahun 2025 ini, Gustian menyebutkan, sudah mengusulkan penambahan kuota. Hal ini dilakukan karena melihat pertumbuhan ekonomi yang terus melaju. Sehingga, juga berdampak terhadap perputaran uang pelaku usaha.

"Jadi kalau usaha meningkat, artinya konsumsi gas elpiji di kalangan pelaku UMKM juga diprediksi meningkat. Untuk itu, kami usulkan penambahan kuota," ungkap Gustian Riau.

Editor: Yudha