Sinergi Perkuat Literasi di Masjid

Kemenag dan Perpusnas Distribusikan 1.000 Buku untuk 1.526 Masjid pada 2025
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-11-2024 | 11:44 WIB
28-11_kemenakan-bagikan-buku_02393488.jpg
Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi. (Kemenag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam upaya memperkuat budaya literasi masyarakat, Kementerian Agama (Kemenag) bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan mendistribusikan 1.000 bahan bacaan bermutu untuk 1.526 masjid di seluruh Indonesia pada 2025.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani kedua lembaga pada Juli 2023 terkait pengembangan kompetensi pengelola perpustakaan masjid.

Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi, menegaskan bahwa program ini bertujuan menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat literasi masyarakat. "Kami telah menerima permintaan data masjid penerima bahan bacaan untuk tahun 2025, dan melalui Sistem Informasi Masjid (SIMAS), data tersebut telah kami serahkan kepada Perpusnas untuk keperluan distribusi," ujar Zayadi, Senin (25/11/2024), demikian dikutip laman Kemenag.

Saat ini, tercatat 857 masjid di Indonesia telah memiliki perpustakaan. Dengan program ini, jumlah tersebut diharapkan terus bertambah. "Kolaborasi ini tidak hanya menyuplai bahan bacaan berkualitas, tetapi juga meningkatkan manajemen perpustakaan masjid, sumber daya manusia, dan administrasi, sehingga bahan bacaan yang disediakan relevan dengan kebutuhan masyarakat," tambah Zayadi.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar, mengungkapkan bahwa total 10.000 ruang baca akan disiapkan untuk masyarakat pada 2025, termasuk 2.000 di rumah ibadah. Dari jumlah tersebut, 1.526 ruang baca disediakan di masjid, sementara sisanya untuk gereja, wihara, kelenteng, dan pura.

"Perpusnas memastikan bahwa 1.000 judul buku yang akan diberikan telah melalui penilaian kelayakan. Kami berharap masjid bisa menjadi ruang literasi bagi generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," ungkap Bondar, dalam konferensi pers, Sabtu (23/11/2024).

Kolaborasi ini sejalan dengan amanat Undang-Undang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran masjid yang dilengkapi perpustakaan diyakini dapat menumbuhkan budaya literasi yang kuat di tengah masyarakat. "Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang edukasi yang mendukung transformasi sosial dan ekonomi," tambah Bondar.

Melalui program ini, pemerintah berharap budaya literasi dapat semakin menyebar, menjadikan masjid sebagai pusat pengetahuan yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Kolaborasi lintas lembaga seperti ini adalah wujud nyata dari upaya mewujudkan generasi bangsa yang cerdas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.

Dengan sinergi Kemenag dan Perpusnas, program distribusi bahan bacaan ke masjid diharapkan menjadi katalisator perubahan yang memperkuat literasi dan memberdayakan masyarakat Indonesia menuju 2045 yang gemilang.

Editor: Gokli