Kemenag Targetkan Jemaah Haji 1446 H Mulai Masuk Asrama pada 1 Mei 2025
Oleh : Redaksi
Senin | 18-11-2024 | 12:04 WIB
persiapan-haji-2025.jpg
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief (kiri) dan Kepala Badan Penyelenggara Haji, Muhammad Irfan Yusuf (kanan), dalam Rapat Kerja Nasional Kemenag 2024 di Bogor, Sabtu (16/11/2024). (Foto: Kemenag)

BATAMTODAY.COM, Bogor - Persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 Hijriah terus dimatangkan. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, mengumumkan jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025, dengan penerbangan perdana menuju Arab Saudi pada 2 Mei 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan Hilman dalam Rapat Kerja Nasional Kemenag 2024 di Bogor, yang juga dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i, dan para pejabat eselon I dan II Kemenag.

"Insyaallah, proses keberangkatan jemaah akan dimulai 1 Mei dengan masuk asrama haji. Penerbangan perdana dijadwalkan 2 Mei. Dari sekarang, banyak yang harus kita siapkan untuk memastikan pelaksanaan haji berjalan lancar," ujar Hilman pada Sabtu (16/11/2024), demikian dikutip laman Kemenag.

Kebijakan Baru: Jemaah Dapat Makanan Setiap Hari di Tanah Suci

Hilman menyoroti perubahan penting dalam kebijakan penyelenggaraan haji, yaitu pemberian makanan setiap hari selama jemaah berada di Arab Saudi. "Tahun ini, DPR bersama Kemenag telah sepakat bahwa jemaah harus mendapatkan makanan setiap hari di Tanah Suci. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana selama enam hari jemaah tidak diberi makanan," jelas Hilman.

Kebijakan ini memerlukan persiapan besar, termasuk pengadaan makanan siap saji dalam jumlah masif. Hilman memproyeksikan kebutuhan logistik mencapai 5,4 juta porsi makanan untuk musim haji 2025. Sebagai perbandingan, tahun lalu hanya 1,6 juta porsi yang berhasil disediakan.

Edukasi Jemaah: Manasik Haji dan Moderasi Beragama

Selain logistik, Kemenag juga memprioritaskan edukasi bagi jemaah melalui manasik haji yang mengedepankan nilai moderasi beragama. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman jemaah terkait kerukunan internal maupun antarumat beragama di Tanah Suci.

"Fikih haji di sana beragam, dan kami akan memberikan edukasi kepada jemaah agar mereka memahami perbedaan yang ada," kata Hilman.

Hilman juga menyebutkan bahwa sebanyak 1.200 hingga 1.500 pembimbing ibadah haji bersertifikat telah dilatih melalui Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di berbagai daerah. Para pembimbing ini akan menjadi ujung tombak dalam memberikan arahan kepada jemaah selama di Tanah Suci.

Dengan kombinasi persiapan logistik dan edukasi, Kemenag optimistis pelaksanaan haji tahun depan dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar. Komitmen ini sejalan dengan upaya memastikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

Editor: Gokli