BMKG Tanjungpinang Keluarkan Peringatan Dini Fenomena Supermoon dan Potensi Banjir Rob di Pesisir
Oleh : Devi Handiani
Kamis | 14-11-2024 | 08:24 WIB
14-11_peringatan-bmkg-rob_012.jpg
Surat Peringatan Dini Fenomena Supermoon dan Potensi Banjir Rob di Pesisir. (Foto: Net)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengeluarkan peringatan dini terkait fenomena supermoon yang akan terjadi pada 16 November 2024. Fenomena ini diperkirakan dapat memicu banjir pesisir (rob) di sejumlah wilayah pesisir di Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang berlangsung antara tanggal 15 hingga 25 November 2024.

Banjir rob di wilayah Kepri diprediksi akan terjadi di lima kabupaten/kota, yaitu Batam, Lingga, Karimun, Tanjungpinang, dan Bintan. Penjabat Walikota Tanjungpinang, Andri Rizal, menyampaikan bahwa masyarakat yang terdampak dapat menghubungi BPBD untuk mendapat bantuan dan informasi lebih lanjut.

"Kondisi seperti ini adalah fenomena tahunan yang perlu diantisipasi. BPBD akan memberikan imbauan serta edukasi agar dampak yang tidak diinginkan dapat diminimalisir," ungkap Andri saat berkunjung ke Sei Nyirih, Rabu (13/11/2024).

Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, menjelaskan bahwa fenomena supermoon ini dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Berdasarkan data dan prediksi pasang surut BMKG, beberapa wilayah pesisir di Indonesia, termasuk pesisir Kepri, Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jakarta, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua, berpotensi terdampak banjir rob.

Yamin mengingatkan bahwa banjir pesisir ini bisa berdampak pada aktivitas di sekitar pelabuhan, pemukiman pesisir, serta tambak garam dan perikanan darat. "Kami mengimbau masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir agar waspada, terutama saat air laut pasang dan jika hujan turun dengan intensitas tinggi," jelas Yamin.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD meminta warga pesisir untuk segera melakukan pengungsian mandiri atau melapor kepada BPBD, RT, RW, atau pihak terkait jika situasi memburuk. Yamin juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam meminimalkan dampak dari banjir rob yang mungkin terjadi di Tanjungpinang.

"Mari bersama-sama berupaya mengurangi dampak banjir rob di Kota Tanjungpinang yang kita cintai ini," pungkasnya.

Editor: Dardani