Dosen Unri Pekanbaru Jadi Pembicara Konferensi Internasional di Bologna, Italia
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 11-10-2024 | 10:44 WIB
20241011_105314_0000.png
Suasana sore hari Pusat Kota Bologna Italia, Piazza MaggiorFoto: Muchid Albintani, Mexsasai Indra dan Belli Nasution)

BATAMTODAY.COM, Bologna - Tiga orang dosen Universitas Riau, Dr. Mexsasai Indra, Dr. Belli Nasution dan Dr. Muchid Albintani, paparkan paper hasil riset kolaborasi pada, "Konferensi Internasional tentang Demokrasi, Tantangan, Resiko dan Peluang untuk Demokrasi Era Kontemporer".

Konferensi internasional tersebut berlangsung pada 10-12 Oktober 2024, di Bologna, Italia. Paper yang dibentangkan tiga dosen Unri itu diberi tajuk, "Identitas, Nasionalisme, Dan Otonomi Daerah: Konflik Sosial Baru di Riau, Indonesia".

Menurut Mexsasai Indra yang juga Wakil Rektor 1 Unri, bahwa Demokrasi dapat ditelaah dari berbagai bidang ilmu sosial dan humaniora. Demokrasi dapat dicermati dalam konteks kajian hukum (tata Negara), Komuniasi dan juga Politik. "Inilah salah satu arti penting dilakukan riset kolaborasi yang mengambil tema Demokrasi tersebut," ujarnya kepada J5NEWSROOM.COM, Kamis (10/10/2024).

Sementara itu, Belli Nasution yang juga Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Riau (Unri), menjelaskan bahwa, Domokrasi sejak masa klasik, modern dan kontemporer, tidak terlepas dari kajian komunikasi sebagai pendekatan baru. Ini khususnya dalam mengamati fenomena konflik sosial baru. "Konflik sosial baru, dan studi komunikasi memiliki hubungan signifikan," jelasnya.

Pembentang yang lain, Muchid Albintani, mengatakan bahwa Demokrasi di era kontemporer memiliki varian yang kompleks. "Yang sangat berbahaya ketika demokrasi dijadikan alat legitimasi kekuasaan. Konstitusi yang selalu menjadi landasan dan pedoman kehidupan berbangsa-bernegara dengan niat untuk diterabas pun dengan atas nama Demokrasi. Itulah sebabnya hubungan konflik sosial baru dengan demokrasi menjadi penting dikaji," papar Muchid Albintani kepada J5NEWSROOM.COM, melalui sambungan telepon dari Italia.

"Cermatilah dengan saksama, tidak hanya di dalam negeri, dunia internasional pun mengalami krisis demokrasi. Oleh sebab itu demokrasi wajib dipahami secara holistik dan dari berbagai perspektif," kata dosen Prodi S3 Administrasi Publik, Fisip Unri ini.

Konferensi internasional ini diselenggarakan oleh Asosiasi Sosiologi Internasioal (AIS) cabang Italia dan Eropa. Selain itu, konferensi juga didukung Asosiasi Ilmu Politik Internasional (International Political Science Association/IPSA).

Editor: Dardani