Perjalanan Amsakar, dari Tak Dianggap hingga Mantapkan Langkah di Pilwako Batam 2024
Oleh : Aldy Daeng
Jum\'at | 11-10-2024 | 11:24 WIB
Amsakar-BTM1.jpg
Calon Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua tahun lalu, sekitar September 2022, riak-riak persaingan politik mulai terasa di Kota Batam. Saat itu, perbincangan mengenai siapa yang akan memimpin pulau ini mulai mencuat di berbagai kalangan. Batam, dengan posisinya yang strategis sebagai kota berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, serta jalur internasional Selat Malaka, menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pemimpin.

Batam memiliki keunikan dalam tata kelola pemerintahan. Selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikelola Pemerintah Kota Batam, ada juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Sejalan dengan peraturan ex officio, Wali Kota yang terpilih secara otomatis akan menjadi Kepala BP Batam. Kondisi ini membuat perebutan kursi Wali Kota Batam semakin sengit, menarik perhatian banyak politisi, termasuk dari luar Batam.

Amsakar Ahmad, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam untuk periode kedua, tidak ingin ketinggalan. Dalam perbincangannya dengan BATAMTODAY.COM pada September 2022, Amsakar menyatakan keinginannya untuk maju sebagai Wali Kota Batam.

"Saya sudah 25 tahun berkarier di Pemko Batam, dua periode sebagai Wakil Wali Kota, tujuh tahun mendampingi Pak Rudi, dan sebelumnya 18 tahun sebagai ASN. Saya rasa, saya memahami Batam dari A sampai Z," ujar Amsakar optimistis.

Sebagai birokrat senior, Amsakar merasa memiliki pengalaman dan pemahaman yang cukup untuk menghadapi tantangan pemerintahan Batam. Ia yakin pengalamannya akan menjadi modal penting dalam mengambil kebijakan yang terarah dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Keyakinan Amsakar tidak hanya berdasarkan pengalaman birokrasi, tetapi juga didukung oleh Partai NasDem, partai yang ia pimpin di Batam. Meski demikian, Amsakar menegaskan bahwa dirinya tetap mengikuti proses dan regulasi partai serta tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kini, Amsakar Ahmad telah mendapatkan dukungan dari 11 partai politik bersama calon wakilnya, Li Claudia Chandra, yang berasal dari Partai Gerindra. Dukungan besar ini menjadikan pasangan Amsakar-Li, yang dikenal dengan akronim ASLI, sebagai kandidat kuat dalam Pilkada Batam yang akan digelar pada 27 November mendatang.

Namun, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan potensi kontestasi calon tunggal. Pasangan Nuryanto-Hardi Selamet Hood, atau yang dikenal dengan pasangan NADI, muncul sebagai rival Amsakar-Li di Pilkada.

Meski ada persaingan, Amsakar tetap menekankan pentingnya politik santun dan adu gagasan. "Batam tidak butuh kampanye yang menyerang lawan melalui buzzer. Masyarakat membutuhkan kampanye yang berfokus pada adu gagasan dan penyampaian visi dengan santun," ujarnya saat kampanye, Senin (7/10/2024).

Amsakar menekankan bahwa timnya tidak akan terjebak dalam kampanye negatif. Fokus mereka adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa harus merendahkan lawan politik.

"Kita tidak akan menjadi lebih tinggi dengan merendahkan orang lain. Politik adalah tentang pengabdian, bukan saling menjatuhkan," tegasnya. Baginya, politik adalah ajang adu gagasan, bukan medan untuk menebar kebencian. Dengan sikap ini, Amsakar tetap optimistis melangkah maju, berfokus pada pertarungan politik yang bermartabat, dan siap menghadirkan perubahan yang nyata bagi Kota Batam.

Editor: Gokli