Belakangpadang Kesulitan Dapatkan Gas Melon, Warga Beralih ke Kayu Bakar
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 28-11-2023 | 09:56 WIB
28-11_gas-langka-1_02192398238.jpg
Pulau Penawar Rindu, Kecamatan Belakangpadang, kesulitan gas melon. Sangkin sulinya, terlebih dalam satu bulan terakhir, warga beralih ke kayu bakar. (Irwan/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kelangkaan gas melon atau elpiji 3 kilogram turut dirasakan warga Penawar Rindu, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam. Terlebih dalam sebulan terakhir.

Pulau yang dihuni lebih dari 26 ribu jiwa telah 1 bulan sulit mendapatkan gas subsidi tersebut. Sangkin sulinya mendapatkan gas melon, salah satu, Kariah, mengaku sudah 1 minggu ini beralih ke kayu bakar.

Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab, sudah dua minggu lebih gas di rumanya kosong.

"Semua pangkalan di sini gak tersedia (kosong-red). Ya kita harus inisiatif sendiri cari kayu. Kalau sudah kosong di sini harus cari ke (Pulau) Batam," ujar warga Kampung Jawa, Pulau Penawar Rindu, itu, Selasa (28/11/2023).

Hal yang sama juga dirasakan oleh Sari. Ibu dua anak ini mengaku harus membawa tabung gas kosong ke Sekupang untuk bisa mendapatkan gas melon. "Belakangpadang sudah lama kosong. Kalau ada stok, banyak warga yang tak kebagian. Harus cari ke (Pulau) Batam," ungkapnya.

Jumari, salah satu agen elpiji 3 kilogram di Belakangpadang, mengaku kelangkaan gas melon disebabkan oleh pengurangan pasokan dari distributor ke agen. Dia mengaku tak mengetahui pasti penyebab pengurangan pasokan tersebut.

"Sudah sebulan pasokan dikurangi. Biasanya 560 tabung, sekarang sekitar 360 tabung. Sekarang sudah tidak bisa tersalur lagi ke pulau-pulau di 6 kelurahan," jelasnya.

Akibat kesulitan mendapatkan gas, warga harus berebut dan antri untuk mendapatkan gas melon.

Editor: Gokli