Satgas PPLN Cegah Pengungsi Asal Sudan Tingalkan Kota Batam di Pelabuhan Telaga Punggur
Oleh : Redaksi
Senin | 19-06-2023 | 13:52 WIB
pengungsi-sudan.jpg
Satu keluarga pengungsi asal Sudan ketahuan Satgas PPLN hendak meningkalkan Kota Batam di Pelabuhan Telaga Punggur, Senin (19/6/2023). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) mencegah adanya pengungsi yang akan keluar dari Kota Batam, Senin (19/06/2023).

Satgas PPLN Kota Batam mendapati satu keluarga berjumlah 3 orang yang akan menuju Kota Tanjungpinang.

"Kami mendapati informasi akan ada dalam jumlah besar pengungsi yang akan meninggalkan Batam melalui Pelabuhan Telaga Punggur ini," kata Kepala Kesbangpol Kota Batam, Riama Manurung di Pelabuhan Domestik Punggur.

Di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, Kota Batam, Petugas PPLN melakukan pencegahan kepada satu keluarga yang akan menyeberang ke Tanjungpinang. "Tadi kita arahkan kembali (tempat penampungan)," ujar Riama Manung yang juga Ketua Pelaksana PPLN Kota Batam.

Jumlah pengungsi di Batam semakin hari terus bertambah, mereka beranak pinak dan melangsungkan pernikahan.

Update jumlah terbaru para pengungsi ini sudah mencapai 399 orang. Mereka menempati dua lokasi, yakni Hotel Kolekta, Baloi dan AND (Akomodasi Non Detensi) di Sekupang.

Jumlah pengungsi di Hotel Kolekta sebanyak 227 orang dan di AND Sekupang berjumlah 172 orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.

Para pengungsi ini diperbolehkan meninggalkan Batam, asal memperoleh izin dari pihak terkait dengan tujuan kunjungan keluarga yang sedang sakit. "Bisa pengungsi ini keluar Batam, misalnya ada keluarganya yang di Rudenim Tanjungpinang yang sakit dan itu harus mendapat izin, di luar itu tidak boleh," jelas Riama.

Informasi lainnya menyebutkan para pengungsi ini sudah sering bolak balik Batam - Tanjungpinang. Namun jumlah yang berangkat sangat sedikit.

"Mereka (pengungsi) ini sudah sering bepergian ke Tanjungpinang," kata salah seorang penjaga konter tiket di pelabuhan tersebut.

Informasi saat ini menyebutkan sekitar 65 orang pengungsi yang akan menuju Tanjungpinang dengan melakukan aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa yang dilakukan seperti sebelumnya dapat menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat Kepri.

Editor: Gokli