LSM Gebrak Gelar Lomba Baca Puisi di Fasum Baloi Kolam Batam
Oleh : Aldi Daeng
Minggu | 18-06-2023 | 11:32 WIB
A-PUISI-GEBRAK.jpg
Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Uba Ingan Sigalingging (kedua dari kanan) dan para juara lomba baca puisi Gebrak (kanan-kiri) Juara 1, Jefi Chandra, Juara 2, Latisya Arwa Jossi, Juara 3, Rizaldi Abdi Razak, dan Harapan 1, Nabila Putri Akhyar. (Foto: Mul/J5NEWSROOM.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar lomba baca puisi di Fasum RT 02, RW 16, Baloi Kolam, Baloi, Lubukbaja, Batam, Sabtu (17/6/2023) malam. Pesertanya, 30 orang penyair, wartawan, ibu rumah tangga sampai siswa sekolah menengah pertama. Mereka tidak hanya berasal dari Batam saja, ada yang juga dari Tanjungpinang.

Jurinya, terdiri dari penyair dan aktivis anti perdagangan orang. Yaitu, Samson Rambah Pasir, Romo R D Paschal, dan Indrawati Sugiantiningsih. Mereka bertiga akhirnya sepakat memilih orang peserta terbaik sebagai juara. Yaitu, juara 1 diraih oleh Jefi Chandra, juara 2 Latisya Arwa Jossi, juara 3, Rizaldi Abdi Razak, dan juara harapan Nabila Putri Akhyar.

Mereka yang tampil malam itu merupakan hasil seleksi dari 62 peserta yang sebelumnya mendaftarkan diri pada panitia melalui video membaca puisi.

Dari penampilan pertama hingga akhir para peserta mampu memukau ratusan penonton yang hadir. Peserta dengan baik membawakan puisi-puisi karya WS Rendra, Widji Thukul, Toto Sudarto Bachtiar, Asep S. Sambodja, Sutardji Calzoum Bachri, atau Joko Pinurbo. Apalagi puisi-puisi yang dilombakan menyuarakan keadilan.

Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Sirajudin Nur, yang hadir dalam malam puncak tersebut mengaku senang melihat penampilan dari para peserta. Menurut Sirajudin, Kepri menyimpan banyak potensi seniman. Hal itu dia lihat usai melihat peserta yang banyak berusia muda dan bahkan masih SMP, namun mampu bersaing dengan peserta umum.

Sirajudin juga memuji LSM Gebrak dan khususnya rekannya sesama di Komisi IV DPRD Kepri, Uba Ingan Sigalingging, yang mampu mengemas acara dengan baik. Sebab selain menggali potensi para seniman, pemilihan lokasi yang langsung berada di tengah-tengah masyarakat kecil tentu akan membawa pesan suara-suara masyarakat kecil selama ini, yakni tentang keadilan, kesejahteraan, dan kesetaraan hak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Inilah yang saya salut sama Bung Uba selama ini bagaimana menyuarakan hak-hak masyarakat kecil, dengan cara yang berbeda," puji Sirajudin Nur.

BACA JUGA: Pengaruh Kebudayaan dan Politik Identitas di Tahun Politik, Prof Yusmar: yang Diharamkan Itu Politisasi Identitas

Sementara, Uba Ingan Sigalingging, pertama menyampaikan terima kasih pada masyarakat Baloi Kolam, khususnya pada warga yang telah hadir pada malam tersebut.

Dikatakan politisi yang lahir dari gerakan-gerakannya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil tersebut puisi merupakan suara hati, tanpa kepura-puraan. "Puisi merupakan bentuk perlawanan dari ketidakadilan," ujarnya.

Sehingga lanjut Uba, puisi bisa dijadikan pesan bagi pemegang kekuasaan agar memperhatikan masyarakat kecil dan tidak melakukan penindasan apalagi bersikap semena-mena. "Jadi menyuarakan aspirasi tidak selalu dengan demo, tapi bisa juga lewat puisi," kata politisi Partai Hanura tersebut.

Kemudian dia juga berterima kasih pada tamu undangan yang telah hadir, termasuk tiga orang dewan juri yang telah mau berpartisipasi dalam acara tersebut. Menurut Uba, Samson Rambah Pasir, Romo Pascal, dan Indrawati Sugiantiningsih merupakan orang-orang yang luar biasa. Selain seorang seniman mereka orang-orang yang sering membantu masyarakat kecil dengan caranya masing-masing.

Di tempat yang sama, Ketua LSM Gebrak, Agung Widjaja juga menyampaikan terima kasih pada semua pihak termasuk media yang telah membantu menyukseskan rangkaian acara yang diselenggarakan Gebrak, mulai dari dialog terbuka beberapa hari sebelumnya dan puncak kegiatan dengan lomba paca puisi.

Agung pun berharap ke depannya acara serupa bisa digelar lagi dan tentunya jika bisa dengan skala yang lebih besar lagi.

Editor: Dardani