Tarif Trasportasi Melonjak, Warga Belakangpadang Menjerit
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 14-02-2022 | 09:52 WIB
boat_pancung-belakang-padang-01.jpg
Boat pancung tujuan Belakangpadang di pelabuhan Sekupang. (Irwan/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Boat pancung sudah menjadi alat trasportasi satu-satunya menuju Belakangpadang. Namun, belakangan ini tarif trasportasi ke Pulau Penawar Rindu ini kian mencekik warga.

Terhitung mulai 17 Januari 2022 lalu, tarif boat pancung Batam menuju Belakangpadang maupun sebaliknya naik menjadi Rp 18 ribu per orang.

"Naik Rp 2 ribu sejak akhir Januari lalu," kata petugas loket di Pelabuhan Pencung, Sekupang, Senin (14/02/2022).

Diketahui, kenaikan tarif trasportasi ini disebabkan para penambang (tekong) sudah lama tidak lagi mendapatkan pasokan minyak bersubsidi (premium).

Kenaikan tarif transportasi Batam-Belakangpadang ini dikelauhkan warga Belakangpadang yang berkerja di Kota Batam. Salah satunya Mely. Warga Belakangpadang ini harus merokok kocek yang begitu dalam untuk trasportasi.

"Pulang pergi dalam satu minggu bisa menghabiskan Rp 252.000. Satu bulan saya bisa habiskan Rp 1 juta hanya untuk trasportasi saja," kata Mely.

Hal ini juga dikeluhkan Yunita, warga Belakangpadang yang berdomisili di Batam. Dia tidak kaget dengan kenaikan tersebut. Namun dia berharap ada kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam guna mencari solusi dapat menurunkan tarif trasportasi.

"Kita minta pemerintah bisa memberikan kebijakan yang tidak membebankan rakyat. Sekarang semua serba mahal. Bagaimana pariwisata Belakangpadang mau maju kalau biaya transportasi mencekik," ucapnya.

Editor: Yudha