Lagi, Pengungsi Afghanistan di Batam Minta Dipindah ke Negara Ketiga
Oleh : Aldy
Selasa | 08-02-2022 | 16:36 WIB
unras-afghan-btm.jpg
Unjuk rasa pengungsi Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam, Selasa (8/2/2022). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masih dengan tuntutan yang sama, para pengungsi Afghanistan kembali melakukan unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Selasa (8/2/2022) sekira pukul 10.00 WIB.

Dalam aksinya, para pengungsi itu meminta Pemerintah Indonesia melalui Pemko Batam untuk menyampaikan aspirasi mereka ke Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dalam hal ini ke United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), karena sepengetahuan mereka beberapa negara ketiga sebagai tujuan mereka sudah siap menampung pengungsi dari Afghanistan.

"Salah satu negara ketiga seperti Kanada sudah mengumumkan bahwa mereka akan menerima 80 ribu pengungsi Afghanistan, baik yang berada di Afghanistan maupun di luar, seperti di Indonesia," ungkap Ali Akbar, salah seorang pengungsi Afghanistan.

Lanjutnya, selain Kanada beberapa negera ketiga lainnya seperti Amerika, Inggris dan Uni Eropa juga sudah mengumumkan secara resmi menerima pengungsi Afghanistan dengan total 105 ribu orang. Sedangkan total pengungsi Afghanistan di Indonesia saat ini sekitar 7.500 orang.

Lanjut Ali Akbar, para pengungsi sangat dibatasi ruang geraknya, mereka kehilangan hak untuk bekerja, bepergian, mengendarai dan para anak-anak kehilangan hak untuk bersekolah. "Sudah terlalu lama kami berada di pengungsian di Indonesia, dan kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang ramah kepada kami, namun kami mohon kami dibantu untuk dipindahkan ke negara ke-3," harap Ali Akbar.

Tidak hanya ke Pemerintah Kota Batam, para pengungsi Afghanistan juga sudah beberapa kali meminta kepada Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) atau International Organization for Migration, yang selama ini menampung dan menfasilitasi keberadaan pengungsi Afghanistan di Provinsi Kepri.

Setelah beberapa jam melakukan aksi, para pengungsi dari Afghanistan membubarkan diri pada pukul 12.00 WIB, tanpa ditemui oleh perwakilan Pemko Batam.

Editor: Gokli