Puluhan Pengungsi Afganistan di Batam Kembali Demo Minta Dipindahkan ke Negara Ketiga
Oleh : CR8
Senin | 24-01-2022 | 14:01 WIB
demo-afganistan1.jpg
Demo pengungsi Afganistan di depan Kantor Wali Kota Batam. (Aldi Daeng/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tak henti-hentinya para pengungsi asal Afganistan terus melakukan aksi demonstrasi, kali ini kembali dilakukan di depan gedung Pemko Batam Senin (24/1/2022), setelah beberapa hari yang lalu melakukan aksi yang sama di depan Perumahan Royal Grande Batam Center.

Aksi mereka dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dengan tuntutan yang sama yakni meminta pemerintah Indonesia membantu mereka untuk dipindahkan ke negara ketiga seperti Amerika Serikat, Kanada, New Zealand dan Australia.

Sambil meneriakkan yel-yel meminta bantuan kepada pemerintah, para pendemo juga membentangkan poster bertuliskan kalimat-kalimat kritikan yang ditujukan kepada UNHCR untuk segera memindahkan mereka.

Zainab, salah satu pencari suaka mengatakan, para pengunjuk rasa hanya menyuarakan pendapat dan tuntutan kepada UNHCR. Ia menyebutkan, ratusan pencari suaka yang difasilitasi IOM dan UNHCR telah menunggu sejak tahun 2000 lalu hingga saat ini, namun belum juga dipindahkan ke negara ketiga.

"Kami sudah terlalu lama di Indonesia, kami mohon kepada pemerintah Indonesia untuk membantu kami agar bisa secepatnya dipindahkan, karena kami yakin pemerintah Indonesia bisa," ungkap Zainab.

Pendemo lainnya, Ali Akbar mengatakan para pengungsi tidak punya masalah dengan pemerintah Indonesia, bahkan berterima kasih karena selama ini memberikan fasilitas, khususnya pemerintah Kota Batam.

"Kami hadir kembali di sini hanya untuk menyuarakan tuntutan kami kepada PBB melalui UNHCR, karena kami tidak ingin menjadi pengungsi terus menerus," ungkap Ali Akbar.

Sebagaimana diketahui, ratusan warga negara asing pencari suaka akibat perang dan kerusuhan di negaranya, hingga saat ini masih mengungsi di sejumlah daerah Indonesia.

Di Provinsi Kepri sendiri, ratusan imigran pencari suaka ini ditampung dan difasilitasi oleh International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di sejumlah tempat di Batam, Bintan dan Tanjungpinang.

Editor: Yudha