Ikan Dingkis Mulai Muncul di Pasar Batam, Tanda Imlek Su Dekat
Oleh : CR-8
Sabtu | 22-01-2022 | 17:16 WIB
imlek-su-dekat.jpg
Ikan dingkis yang dijual di Pasar Pujabahari, Nagoya, Batam. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Salah satu kebiasaan warga Tionghoa Provinsi Kepri, seperti sebuah keharusan dalam merayakan Hari Raya Imlek, yakni jamuan spesial ikan dingkis.

Salah seorang warga Tionghoa yang berasal dari Kalimantan Barat dan sudah menetap di Batam sekitar 30-an tahun, Jhony, mengatakan, salah satu kebiasaan dan bahkan sudah menjadi budaya warga Tionghoa di Kepri untuk menghadirkan ikan dingkis saat jamuan makan pada Hari Raya Imlek.

"Di kampung kita tidak juga seperti ini, akan tetapi karena kami sekeluarga sudah menetap lama di sini, jadi ikut budaya di sini semacam ada keharusan untuk menyajikan ikan dingkis saat jamuan makan," ungkap Jhony, Sabtu (22/1/2022).

Lanjut Jhony, ikan dingkis ini di hari biasa pun juga ada meski tidak banyak. Namun ikan ini bertelur hanya di saat Hari Raya Imlek. Maka dari itu para warga Tionghoa menyebutnya sebagai ikan 'ajaib'.

Lucunya, sambung Jhony, saat ini banyak nelayan yang membudidayakan jenis ikan dingkis, namun ini bertelur saat Imlek hanya pada ikan yang berada di laut lepas, sementara ikan yang dipelihara itu tidak akan bertelur.

"Ikan yang dipelihara di kandang oleh nelayan itu tidak akan bertelur, yang bertelur itu yang di laut lepas," terang Jhony.

"Hampir semua ikan ini bertelur pada saat menjelang Imlek, dan harganya pun lumayan mahal. Ikan dingkis yang bertelur itu kita sajikan saat Imlek," imbuhnya.

Dari pantauan BATAMTODAY.COM di Pasar Pujabahari di bilangan Nagoya Batam, beberapa pedagang ikan sudah mulai menjual menyediakan ikan dingkis.

Salah seorang pedagang ikan, Akiong mengatakan, ikan dingkis sudah mulai ada di antara para nelayan ke pasar. Namun, hasil tangkapan ikan jenis ini belum bertelur saat ini dan harganya pun masih relatif normal yaitu Rp 50 - 60 ribu/Kg.

Ia melanjutkan, dalam seminggu ke depan, bila mengikuti perhitungan hari kalender warga Tionghoa, sudah mulai banyak dan rata-rata ikan dingkisnya pada bertelur. Disaat itu harga lumayan mahal.

"Harga bisa mencapai Rp 300 - 400 ribu/Kg. Pun, terkadang tidak mencukupi untuk para pelanggan," terang Akiong.

Editor: Gokli