Dukung Pemerataan Pembangunan Natuna, XL Axiata Hadirkan Program USO
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 24-12-2019 | 09:20 WIB
xl-natuna1.jpg
Caption : (Ki-Ka) : Head of Sales Kepri dan Ridar XL Axiata, Alex Burnama menunjukkan aplikasi Laut Nusantara kepada Kepala Dinas Kominfo Natuna, Raja Darmika dan nelayan Desa Mekar Jaya. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di berbagai daerah melalui skema USO (Universal Service Obligation).

Di penghujung tahun 2019 ini, kembali tiga BTS USO mulai beroperasi di beberapa area terpencil, yaitu Natuna di Provinsi Kepulauan Riau, Musi Rawas di Sumatera Selatan, dan Pesisir Barat di Lampung.

Keberadaan jaringan USO dengan spesifikasi sebagai jaringan data 4G ini diharapkan mampu mendukung pemerataan pembangunan di kawasan perbatasan, serta memperkuat aspek ketahanan nasional mengingat letak Natuna di garis terdepan wilayah Republik Indonesia di wilayah Laut Cina Selatan.

Peresmian peroperasinya BTS USO Natuna tersebut berlangsung di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Senin (23/12/2019) lalu.

Plt Chief Technology Officer, I Gede Darmayusa mengatakan, hal ini menjadi kebanggaan dikarenakan Natuna menjadi salah satu wilayah prioritas, dalam kategori 3T. XL sendiri membangun jaringan dengan skema USO di Natuna ini memiliki jangkauan hingga radius 7 km.

"Terletak di area pemukiman, warga setempat dan aparat pemerintah bisa memanfaatkan layanan telekomunikasi dan internet cepat 4G untuk bermacam aktivitas produktif," ujarnya melalui pernyataan tertulis, Selasa (24/12/2019).

Gede menambahkan, sebelumnya XL Axiata juga telah mengoperasikannya jaringan USO antara lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu di Kabupaten Ende, di Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kabupaten Halmahera Barat, serta tiga lainnya di Provinsi Maluku, yaitu di Kabupaten Tengah Tengah.

Pembangunan jaringan USO oleh XL Axiata di 2019 ditargetkan mencakup 289 titik di 51 kabupaten yang tersebar di berbagai provinsi, baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G.

"Langkah kami membangun jaringan USO tidak akan berhenti di tahun ini saja. XL Axiata berharap akan bisa melanjutkannya di tahun 2020 di area yang semakin luas," lanjutnya.

Menurut Gede, XL Axiata juga akan mengelola dan mengembangkan semua jaringan USO yang dibangun menjadi jaringan yang benar-benar mampu melayani masyarakat semaksimal mungkin agar memberikan nilai ekonomi dan bisnis.

Untuk itu, seiring dengan pembangunan jaringan USO ini, juga akan dibangun ekosistem pendukung sehingga masyarakat setempat semakin mudah mengakses dan memanfaatkan semua jenis layanan XL Axiata.

"Area luar Jawa, memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500% dari 29 juta menjadi 171 juta, di mana 44% penggunanya berada di luar Jawa dan akan terus bertambah. Dengan potensi ini, tentunya kami sangat optimis untuk mengembangkan potensi bisnis terutama data di area luar Jawa, termasuk area-area jaringan USO," imbuh Gede

Bersamaan dengan peresmian beroperasinya jaringan USO, XL Axiata juga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan layanan data secara produktif kepada masyarakat Natuna.

Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi penggunaan aplikasi Laut Nusantara bagi warga nelayan setempat. Sosialisasi diikuti oleh 35 nelayan, yang diharapkan para peserta selanjutnya akan mengajarkannya kepada kelompoknya masing-masing.

Penggunaan suatu aplikasi digital yang bisa membantu menunjukkan lokasi keberadaan ikan adalah sesuatu yang sangat baru bagi mereka. XL Axiata akan terus melakukan sosialisasi program kepada daerah dengan komunitas nelayan di wilayah Natuna.

Selanjutnya, tim XL Axiata juga memberikan edukasi pemanfaatan layanan digital bagi masyarakat setempat, terutama kaum perempuan, melalui program edukasi Sisternet.

Kegiatan ini diikuti 38 orang termasuk istri nelayan dan ibu rumah tangga lainnya di Desa Mekar Jaya dan sekitarnya. Edukasi ini antara lain meliputi pelatihan tentang edukasi internet bagi UMKM perempuan, karena internet bisa menjadi salah satu solusi bagi pemberdayaan ekonomi rakyat setempat.

Editor: Yudha