Pesta Sabu di Rumah Dinas, Dua Oknum Guru SD di Batuaji Ditangkap BNN
Oleh : Hadli
Kamis | 21-02-2019 | 13:28 WIB
guru-nyabu1.jpg
kanan Irawan Nurdiansyah alias Iwan (ASN) dan kiri Khairil Amri alias Erwin (Honorer) saat berada di BNNP Kepri. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua oknum guru SD di Batuaji, diciduk Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri di rumah dinas sekolah, Sabtu (16/2/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.

"Pada saat dilakukan penggerebekan guru ASN berinisial IN alias I (40) dan KA alias E (28) sedang mengkonsumsi sabu," ujar Kepala BNNP Kepri Irjen Pol Richard Nainggolan di gedung BNNP Kepri, Batubesar, Nongsa, Kamis (21/2/2019).

Informasi yang dihimpun, pada saat dilakukan penggerebekan petugas mendapati di dalam rumah dinas sekolah SD tersebut didapati tiga orang Irawan Nurdiansyah alias Iwan merupakan ASN, Khairil Amri alias Erwin Honorer dan Julios sebagai sekuriti.

"Julius negatif dan berdasarkan pengakuan J hanya mengantar makan ke dua guru tersebut. Di dalam rumah, dia sedang makan yang dikasi dari makanan yang dibeli tadi," tutur Ricard kembali.

Barang bukti yang diamankan sabu seberat 1,4 gram (jumlah kotor) dan alat hosap berupa bong satu set yang digunakan kedua guru itu bersama-sama.

"Mereka bedua tinggal di rumaj dinas itu. IN alias I mengaku sudah menggunakan sabu sejak 2013 lalu, sedangkan KA alias E baru 1 tahun ini atau semenjak tinggal di rumah dinas itu bersama IN alias I," ungkapnya.

Kedua tersangka mengaku menggunakan sabu selama dua kali dalam satu minggu. Sabu dibeli dari bandar yang berada di Kampung Aceh, Simpang Dam dengan rata-rata pembelian sebanyak Rp 300 ribu.

"Sudah 15 kali beli sama sang ayah. Mereka (tersangka) pergi belanja selalu berdua. Uang untuk membeli sabu didapat dari gaji Rp 7 juta yang diterima setiap bulan. Biasanya sebelum mengajar mereka menggunakan sabu duluan," tambah Kabid Berantas BNNP Kepri AKBP Bubung Pramiadi.

Bubung sangat menyayangkan prilaku kedua oknum pendidik ini yang bukan hanya tidak mendukung pemberantasan narkoba dikalangan pelajar.

"Di tengah gencar BNN dan Polri mensosialisasikan bahaya mengguna narkoba di kalangan pelajar yang terindentifikasi sebanyak 22 pelajar di Kepri sebagai pengguna, ada oknum guru yang tidak mendukung dan terlibat langsung dengan narkoba," pungkasnya.

Editor: Yudha