Izin Belum Lengkap, Aktivitas Reklamasi PT Batam Steel Dihentikan Paksa
Oleh : CR-1
Jumat | 28-09-2018 | 09:04 WIB
reklamasi-terhenti.jpg
Aktivitas reklamasi PT Batam Steel di Tanjungucang dihentikan sementara. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Reklamasi pantai yang dilakukan PT Batam Steel di daerah Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, terpaksa harus dihentikan sementara karena perusahaan belum memiliki izin yang lengkap.

Sofyan, perangkat RT022, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji menyampaikan, permintaan penghentian reklamasi pantai yang dilakukan PT Batam Steel dilakukan setelah Komisi I DPRD Kota Batam menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama warga dan pihak perusahaan. Dalam RDP itu, sambungnya, diketahui bahwa Amdal dan izin cut and fill belum dimiliki pihak perusahaan.

"Waktu RPD di Komisi I DPRD Batam, mereka menemukan perihal perizinan cut and fill perusahaan tersebut tak ada sema sekali. Jadi pihaknya meminta kepada pimpinan proyek agar dihentikan dulu," jelas Sofyan, Kamis (27/9/2018).

Sofyan menjelaskan, selama dua hari ini, aktivitas reklamasi sudah berhenti. Warga berharap agar proyek itu dihentikan sembari menunggu kejelasan surat perizinannya.

Sementara Alosius, Tokoh Masyarakat Tanjunguncang mengatakan, warga tak pernah melarang investor masuk ke kawasan itu. Hanya saja, kata dia, pengusaha atau investor harus memiliki izin yang resmi dan memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan kepada warga.

"Pengusaha tolonglah diperhatikan warga sekitar. Reklamasi jelas-jelas berdampak kepada masyarakat," tegasnya.

Proyek reklamasi seluas 23 hektar tersebut diketahui memberi dampak buruk terhadapat kehidupa warga dan juga ekosistem sekitar wilayah itu. Selama aktivitas berlangsung, terdapat beberapa warga sekitar yang mengalami penyakit Pneumoconiosis serupa Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan juga cacar.

Begitu juga dengan debu akibat dari proyek tersebut yang banyak berterbangan sampai memasuki rumah warga, menciptakan bajir debu selama proses kegiatan.

"Telah ada beberapa tetangga yang mengalami penyakit cacar. Bahkan sampai berpindah-pindah dari penyakit sesak napas hingga ISPA dan diduga timbul saat ada proyek itu," ujar salah satu ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di perumahan dekat proyek rekalamasi PT Batam Steel.

Editor: Gokli