Berharap Suport Pemerintah untuk Kelangsungan Usaha

Penyumbang Cukai Terbesar di Batam, PT Fantastik Pekerjakan Ratusan Karyawan
Oleh : Gokli
Senin | 19-02-2018 | 15:38 WIB
penghargaan-BC11.jpg
Penghargaan yang diterima PT Fantastik Internasional sebagai penyumbang Penerimaan Cukai Terbesar di Batam. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Fantastik Internasional, salah satu perusahaan di Batam yang berhasil mendapat penghargaan dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) sebagai penyumbang cukai terbesar, terus begelut demi kelangsungan perusahaanya.

Dengan predikat yang disandangnya, PT Fantastik harus lebih tekun memikirkan kelangsungan usaha dan nasib ratusan karyawan yang mengais rezeki di perusahaan tersebut.

Iwan, Humas PT Fantastik, yang ditemui di Batam Centre, Senin (19/2/2018), mengaku kaget mengetahui perusahaan tempatnya bekerja mendapat penghargaan dari pemerintah, dalam hal ini KPU BC Batam.

"Saya baru tahu setelah membaca di berita. Saat penerimaan penghargaan itu, pimpinan tak memberitahukan sama kita. Mungkin biar surprise sama kita," ungkap Iwan, yang didampingi Standlea, karyawan bagian produksi.

Ditambahkan Iwan, untuk saat ini ratusan karyawan menggantungkan hidup di PT Fantastik. Dia sebagai humas juga mengaku selalu menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak demi kelangsungan perusahaan.

Mewakili ratusan rekannya, Standlea yang juga baru mengetahui perusahaan tempatnya mengais rezeki merupakan penyumbang cukai terbesar di Batam, mengaku bangga bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara.

Iwan dan Standlea mengaku sangat berharap suport pemerintah demi kelangsungan perusahaan tempat mereka mengais rezeki menghidupi keluarga.

"Kami sangat bangga bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara. Kami juga sangat berharap suport pemerintah untuk kelangsungan perusahaan kami. Ini juga untuk menghidupi keluarga," kata Standlea.

Iwan menambahkan, keberlangsungan perusahaan dan hidup ratusan karyawan sangat bergantung dengan kebijakan pemerintah. "Kalau di daerah kita, ya BP Batam," ucap Iwan.

"Kalau kami diberi kepercayaan, apa yang kami berikan untuk bangsa dan negara melalui pembayaran pajak dan cukai tentu akan kami tingkatkan lagi. Kontribusi untuk pendapatan negara sudah menjadi komitmen dalam berusaha," tambahnya.

Sebelumnya, kebijakan BP Batam untuk memperketat seleksi perusahaan penerima kuota rokok non cukai mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya LSM Batam Monitoring, yang menilai kebijakan yang diambil BP Batam sangat tepat.

Sekjen Batam Monitoring, Lamsir L. Raja, mengatakan, sudah seharusnya BP Batam selektif dalam pemberian kuota rokok non cukai untuk mendorong perekonomian Batam yang saat ini masih merosot.

Menurut Lamsir, kuota rokok non cukai harus bisa memberikan multiplier efek bagi ekonomi masyarakat. Untuk itu, sudah saatnya BP Batam mengutamakan perusahaan rokok lokal.

"Jika kuota rokok perusahan lokal ditingkatkan, tentu akan menyerap tenaga kerja," ungkap Lamsir, Kamis (15/2/2018). "Pabrik rokok di perusahaan lokal dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, sehingga bisa mengurangi penganguran."

Selain itu, harga jual rokok pabrikan lokal juga lebih murah sehingga bisa lebih terjangkau untuk masyarakat perokok.

"Tidak bisa dipungkiri, penerimaan cukai terbersar di Batam salah satunya berasal dari perusahaan rokok lokal. Nah seharusnya ini juga menjadi bahan pertimbangan," tambahnya.

Editor: Yudha