BKD dan Dinkes Anambas Penyebab SILPA di Tahun 2016
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 06-02-2017 | 13:14 WIB
Plt-Anambas01.gif

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Azwandi. (Foto: Fredy Silalahi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas mencatata Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) tahun 2016 mencapai Rp66 miliar dari total APBD Perubahan sebesar Rp928,363 miliar. Hal ini diakibatkan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2016 hanya 89,22 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Azwandi mengatakan realisasi belanja yang tidak tercapai berada pada Badan Keuangan Daerah dan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana. Penyebabnya, banyak pegawai yang mengajukan pindah, sementara kebijakan yang dikeluarkan Bupati menghentikan tunjungan kesejahteraan bagi pegawai yang telah mendapat rekomendasi pindah.

"Itu yang membuat realisasi belanja tidak tercapai di BKD," ujarnya, Senin (6/2/2017).

Kendati SILPA di tahun 2016 masih tinggi, Azwandi mengaku penyerapan anggran yang mencapai 89,22 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 70 persen. "SILPA saat ini terhitung lebih 66 Miliar, hasil finalnya akan diketahu setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," katanya.

Sementara di Dinkes KB, kata Azwandi, terjadinya SILPA diakibatkan adanya sejumlah kegiatan yang tidak mungkin untuk dijalankan. Akibatnya, Rp20 miliar lebih anggaran Dinkes KB tidak digunakan dan kembali ke kas daerah.

Ia juga menjelaskan, berkisar 28 persen Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan Pemerintah Pusat ke Dinkes KB tidak berjalan.

"Dana dari Pemerintah Pusat, yang berbentuk DAK hanya terealisasi berkisar 72 persen, sementara 28 persen tidak berjalan di Dinkes KB. Karena kita sama-sama pahamlah, gimana situasi Dinkes KB ditahun 2016," jelasnya.

Editor: Gokli