Perhatian Pemkab Anambas Minim terhadap Pelayanan Kesehatan
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 18-11-2016 | 17:50 WIB
Budi-Utomo,-Direktur-Rumah-Sakit-Bergerak-Jemaja..gif

Budi Utomo, Direktur Rumah Sakit Bergerak Jemaja, saat berbincang-bincang dengan Ayub,Sekretaris Komisi I DPRD Anambas, di halaman RSB Jemaja (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Minimnya alat kesehatan di Rumah Sakit Bergerak Jemaja, menjadi alasan utama dokter meninggalkan rumah sakit bergerak itu. Hal ini diperparah minmnya perhatian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya di bidang kesehatan masih jauh dari harapan.

Padahal, Anambas mekar dari kabupaten induk Natuna pada tahun 2008 lalu. Bahkan, saat ini Anambas sudah berumur 8 tahun dan mekar dari Natuna berarti harus mandiri menyejahterakan masyarakatnya.

Nemun nyatanya, selama 8 tahun ini, masih banyak infrastruktur belum terbangun. Salah satunya infrastruktur di bidang kesehatan. Padahal, kesehatan sangat didamba-dambakan setiap manusia, tetapi di Anambas dambaan itu tak sesuai dengan harapan.

Jika ada masyarakat yang mengalami penyakit dalam, maka harus siap mempertaruhkan nyawanya. Sebab, rumah sakit maupun puskesmas belum memilik sarana dan prasarana yang lengkap, sehingga terpaksa dirujuk ke Tanjungpinang atau ke Batam. Iya, kalau ada transportasi. Kalau tidak, apakah yang terjadi? dan siapa yang mau bertanggung jawab?

Sangat miris juga, beberapa masyarakat pernah mengalami musibah yang sangat fatal, ketika tenaga kesehatan menganjurkan pasien rujuk ke Batam atau Tanjungpinang, yang terjadi di tengah perjalanan menuju ‎Batam atau Tanjungpinang, pasien tersebut sudah menghembuskan nafas terakhir.

Bahkan akhir-akhir ini, keajaiban terdengar dari sebuah Fery Cepat rute Tarempa-Tanjungpinang, yaitu seorang ibu hamil melahirkan seorang bayi di dalam fery tersebut. Untung saja ibu dan bayi itu selamat hingga tiba ke Tanjungpinang.

Maka dari itu, masyarakat sangat berharap, Pemkab Anambas segera berbenah. Utamakan kepentingan masyarakat luas, lengkapi infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, khususnya sarana dan prasarana kesehatan.

"Tolonglah lengkapi alat kesehatan di seluruh Rumah Sakit Anambas ini‎, kita berada di daerah kepulauan, akses transportasi juga tidak begitu lancar. Tingkatkan pelayanan kepada masyarakat, di seluruh desa-desa maupun kecamatan," ujar salah satu warga Anambas, Rusdi, Jumat (18/11/2016).

Sementara, Direktur Rumah Sakit Bergerak Jemaja juga mengeluh, sebab pihaknya sangat membutuhkan penambahan tenaga medis, khususnya dokter spesialis serta menambah peralatan pendukung dokter.

‎"Sempat ada dokter spesialis bedah,namun dokter itu pindah, karena peralatan kita tidak mendukung. Saya mau bilang apa lagi, saya tak punya hak melarang atau menahan dokter itu," tegas Budi Utomo, Direktur Rumah Sakit Bergerak Jemaja.

‎Budi menguraikan, kekurangan RSB yaitu alat kesehatan dan laboratorium. Tanpa alat kesehatan dan laboratorium, dokter spesialis tidak dapat bekerja maksimal. RSB, kata Budi, memiliki 4 dokter umum dan 71 tenaga kesehatan.

"Dokter spesialis pasti ingin naik pangkat, tanpa alat kesehatan yang memadai dan laboratorium, kenaikan pangkat itu mustahil terjadi. 1 kefatalan lagi yaitu ketika musim utara (cuaca buruk) pasokan oksigen sangat terkendala. Alangkah baiknya bila ada pengisian oksigen di Anambas ini," ujarnyategasnya.

Budi berharap, agar Pemkab segera memperluas bagunan RSB Jemaja. Pasalnya, RSB membawahi dua Puskesmas, Jemaja dan Jemaja Timur.

"Kita sudah ada lahan dan sudah bersertifikat. Menurut hemat saya, gedung RSB ini sudah layak diperluas. Demi pelayanan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Kepulauan Anambas, Herianto, megakui pihaknya banyak kekurangan terutama tenaga medis dan alat kesehatan. Dia berjanji demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, secara perlahan akan melengkapi kebutuhan kesehatan terutama di Rumah Sakit.

"Kita memang kekurangan tenaga medis dan alat kesehatan. Kami akan berusaha agar kebutuhan itu terpenuhi, karena pelayanan kepada masyarakat harus menjadi prioritas. Untuk Alkes, kami sudah berencana akan membelinya tahun depan (2017)," ujarnya seraya mengatakan pihaknya akan melakukan perekrutan untuk menambah tenaga medis.

Editor: Udin