Lowongan Marketing Freelance

Lowongan Kerja Terbaru

Lowongan Human Resource

Lowongan Design Grafis

Lowongan E-commerce Manager

Lowongan Website Manager

Batamtoday.com | Inspirasi Masyarakat Kepri

Sineas Muda Aset Anambas Itu Bernama Sarman

09-05-2017 | 08:00 WIB

DARI tangan seorang PTT, Pegawai Tidak Tetap, Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Anambas-Kepri, lahir sebuah karya film action berdurasi 1 jam 30 menit. Bagaimana Sarman meracik serpihan potongan adegan menjadi Film GKM, Gengster Kampung Man? Berikut penuturannya kepada wartawan BATAMTODAY.COM, Fredy Silalahi di Anambas.

Tol Laut Belum Sukses Kurangi Disparitas Harga di Anambas

08-05-2017 | 19:26 WIB

Hal tersebut disinyalir disebabkan sekelompok pengusaha besar di Anambas kompak menjegal pe‎ngusaha kecil untuk memanfaatkan program Tol Laut, yang biaya angkutnya disubsidi oleh Pemerintah Pusat.

Mirisnya lagi, kejadian itu sangat jauh dari pengawasan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perda‎gangan (Disko UKM Perindag) Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Saya pernah dijegal oleh pengusaha besar di sini. Sementara target saya ingin memanfaatkan Tol Laut sesuai janji Pak Presiden. Tetapi sekelompok pengusaha di sini tak peduli hal itu, bahkan pengusaha itu kompak menyatukan harga, sehingga pengusaha kecil seperti saya ini dijegal," kata Arya, Senin (8/5/2017).

Dia mengakui, upaya yang dilakukan oleh sekelompok pengusaha tersebut telah disampaikan kepada Disko UKM Perindag. Namun, tidak ada tanggapan.

"Saya sudah pernah sampaikan kejadian ini kepada OPD terkait, tetapi tidak ada tanggapan. Bahkan saya pernah ditemui sekelompok pengusaha besar itu, dengan tujuan agar tidak memanfaatkan Tol Laut lagi. Hal ini juga saya laporkan ke Pak Bupati. Beliau merespon itu, tetapi toh juga tidak ada tindakan dari OPD terkait," jelasnya.

Tidak dapat dipungkiri, Tol Laut sudah beroperasi setahun empat bulan di Anambas. Namun hingga saat ini disparitas harga yang digagas oleh Jokowi belum sukses seperti yang berada di Papua. Bahkan sekelompok pengusaha tersebut berupaya agar Tol Laut tidak beroperasi lagi di Anambas.

"Ada upaya seperti itu, karena job pengusaha yang memiliki kapal kargo di sini menjadi berkurang karena Tol Laut. Tetapi ini program yang bagus untuk masyarakat, tetapi apa daya dinas terkait tidak ada tanggapan terhadap sekelompok pengusaha "nakal" ini. Tol Laut untuk masyarakat luas, bukan untuk sekelompok orang saja," tegasnya.

Sementara, Nakhoda Tol Laut yang berkapasitas 3.000 Gross Ton tersebut, Romi Supriyadi menguraikan, pihaknya hanya membawa barang yang dipesan oleh masyarakat melalui Disko UKM Perindag.

"Kami hanya membawa barang tanpa intervensi. Ini sesuai surat yang dikeluarkan dinas untuk membawa barang. Tetapi saya juga heran, barang yang rutin kami bawa itu pemiliknya itu-itu saja, tidak bertambah," urainya.

Dia juga mengaku kaget terkait dampak Tol Laut yang belum bermanfaat bagi masyarakat Anambas. "Analisa saya, di sini expedisinya yang kaya. Karena modal kecil, harga jual tinggi. Saat ini kami membawa barang berkisar 260 ton dari 7 pengusaha. Barangnya bercampur, yakni beras, pakaian, minyak, barang sandang, biskuit dan ayam beku. Barang yang kami bawa selama beroperasi di Anambas paling sedikit 130 ton, sementara kami beroperasi dua kali dalam sebulan," terangnya.

Editor: Udin

Pemkab Anambas akan Verifikasi Kantor Kecamatan Usulan Tim Pemekaran

08-05-2017 | 15:26 WIB

BATAMTODAY.COM, Anambas - ‎Bagian Administrasi dan Pemerintahan Umum Setdakab Anambas menargetkan pemekaran tiga Kecamatan sudah terbentuk pada tahun 2017. Saat ini masih menunggu Paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Masyarakat Anambas Gunakan Pasir Laut untuk Material Bangunan

08-05-2017 | 13:14 WIB

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas menggunakan pasir laut sebagai salah satu material bagunan. Hal ini dilakukan karena sulitnya mendapat pasir sungai.

Wilayah Anambas Diselimuti Asap Kiriman

08-05-2017 | 11:26 WIB

BATAMTODAY.COM, Anambas - Kabupaten Kepulauan Anambas kembali diselimuti asap kiriman yang diduga berasal dari Riau. Jarak pandang pun dibatasi hanya 4 kilometer.