Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dokumen Abad Pertengahan Yang Belum Terpecahkan
Oleh : magid
Senin | 13-06-2011 | 15:37 WIB
voynichgate.jpg Honda-Batam

Naskah Voynich, isi dan bahasa yang digunakan masih belum terpecahkan

Batam, batamtoday - Jika ada pertanyaan, huruf apa yang hingga kini masih belum mampu diterjemahkan para peneliti modern? maka kita akan sulit menemukan jawabnya. Tapi apakah anda tahu, jika ada satu dokumen dalam bentuk bundel buku yang diperkirakan dibuat pada abad ke 14, tapi belum mampu diterjemahkan apa isinya.

Adalah naskah Voynich, yang ditemukan di suatu tempat yang dirahasiakan di Eropa.

Naskah Voynich adalah misteri tak terpecahkan, dokumen abad pertengahan yang ditulis dalam naskah yang tidak diketahui dan dalam bahasa yang tidak diketahui. Selama lebih dari seratus tahun, orang telah mencoba memecahkan kode naskah tersebut namun tidak berhasil.

Dikutip batamtoday dari laman Voynich.org, Senin, 13 Juni 2011, Naskah ini sepertinya berisi layanan farmakope atau sebuah topik kesehatan abad pertengahan atau awal pengobatan modern. Keberadaan naskah itu menimbulkan kebingungan, karena tak satupun berhasil memecahkannya. Semua hanya mengira-ngira, apa itu. Banyak teori tentang asal-usul buku Voynich, isi dari teks, dan tujuan yang dimaksudkan.

Diperkirakan, dokumen berisi ilustrasi yang menyarankan buku ini dalam enam bagian: Herbal, Astronomi, Biologi, kosmologi, Farmasi, dan resep.

Tahun ini 1912. Dealer sukses di usia buku Wilfrid M. Voynich memperoleh sejumlah manuskrip abad pertengahan tak ternilai dari sebuah lokasi yang dirahasiakan di Eropa. Diantaranya adalah naskah kuno perkamen dari 234 halaman, ditulis dalam naskah yang tidak diketahui.

Naskah Voynich berisi deretan bergambar, dengan tulisan, antara lain, tanaman dan pola astronomi. Hal ini tampaknya merupakan karya ilmiah dari abad pertengahan, namun karena script tidak diketahui, isinya hingga kini jadi misteri yang tak terpecahkan.


Berdasarkan lampiran surat berbahasa latin tertanggal 1666 dari Johannes Marcus Marci, Naskah Voynich pernah dimiliki Kaisar Rudolf II dari Bohemia pada 1552-1612. Sang Kaisar percaya jika naskah tersebut merupakan tulisan tangan dari Roger Bacon, seorang biarawan dari Fransiskan yang hidup pada 1214-1294. Namun lagi-lagi, kebenaranya masih diragukan, mengingat tak satupun isi dari naskah Voynich yang berhasil diterjemahkan.

Pada 1920, Naskah Voynich jadi sangat terkenal ketika William Romaine Nebold mengumumkan untuk meneliti isi dan tulisan yang sangat misterius tersebut. Hal ini untuk membuktikan, apakah Voynich memang benar ditulis Roger Bacon sebagaimana yang dipercayai Kaisar Rudolf II dari Bohemia. Namun, lagi-lagi usaha memecahkan kode dan tulisan tersebut berakhir dengan kegagalan. Tak satupun huruf berhasil dipecahkan.

Menjelang tahun 1961, Voynich akhirnya dibeli oleh HP Kraus perusahaan pengumpul buku antik dari New York seharga US 24.000 Dollar. Setelah melalui beberapa kali usaha pemecahan kode dan huruf naskah Voynich ternyata masih misterius.