Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gaji Sering Telat, Karyawan PT Galangan Mercusuar Tanjunguncang Mogok Kerja
Oleh : Yosri Nofriadi
Senin | 06-11-2017 | 15:26 WIB
Karyawan-mercusuar-mogok1.gif Honda-Batam
Karyawan PT Galangan Mercusuar Tanjunguncang Mogok Kerja. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aktifitas produksi di galangan kapal PT Galangan Mercusuar (GM), Tanjunguncang lumpuh total, sejak Senin (6/11/2017) pagi.

Hal itu karena sebanyak 80 karyawan lokal di perusahaan tersebut melakukan aksi mogok kerja menuntut agar pihak perusahaan segera menerapkan upah minimun sektral (UMS) pekerja galangan kapal tahun 2017 ini.

Selain menuntut penerapan UMS, aksi mogok tersebut juga dari imbas terlambatnya pembayaran gaji karyawan lokal yang sudah terjadi sejak empat bulan belakangan ini.

Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) SP-LEM SPSI PT GM Wahyu Handoko mengatakan, karena ketidak pastian itulah, secara spontan karyawan melakukan aksi mogok kerja bersama.

"Sudahlah gaji di bawah UMS, telat pula. Bulan ini yang paling parah sampai hari ini kami belum gajian. Ditanya ke manajemen tak ada tanggapan, malah kami disuruh tanya kepala menekan yang di Jakarta," ujar Wahyu.

Total karyawan yang ada di perusahaan tersebut ada sebanyak 80 orang dan mereka semua melakukan aksi serupa. "Sebenarnya hanya kami karyawan lokal yang mogok tapi nggak tahu juga kenapa karyawan subcon lainnya juga tak masuk kerja," ujarnya lagi.

Imbas dari aksi tersebut, aktifitas produksi dalam perusahaan lumpuh total. Tak ada satu pekerja yang terlihat bekerja di dalam perusahaan. Gerbang perusahaan ditutup rapat dan dijaga oleh petugas keamanan perusahaan.
Karyawan yang mogok kerja hanya berdiri di luar perusahaan.

Sesuai kesepakatan bersama mereka, aksi mogok kerja tersebut akan berlanjut sampai tanggal 11 November mendatang. Namun jika manajemen perusahaan tetap tak ada respon maka aksi serupa akan berlanjut lagi sampai ada kepastian. "Ini kesepakatan bersama kami. Pokoknya sebelum tuntutan kami dipenuhi kami akan terus mogok kerja," ujarnya.

Pihak perusahaan sendiri enggan memberikan komentar terkait aksi mogok kerja itu. Saat dicoba konfirmasi petugas keamanan perusahaan mengaku tak ada manajemen yang ada di dalam perusahaan itu.

Editor: Yudha