Gedung Gonggong, Antara Ikon Kota Tanjungpinang dan Tempat Pencabulan
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 09-05-2017 | 17:50 WIB
Laman-Bunda-Tanjungpinang-oke.gif

Gedung Gonggong dan Laman Bunda, sejak dibangun memang memberikan sensasi tersendiri bagi Pemerintah Kota Tanjungpinang karena dinobatkan sebagai salah satu ikon. (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gedung Gonggong dan Laman Bunda, sejak dibangun memang memberikan sensasi tersendiri bagi Pemerintah Kota Tanjungpinang, karena dinobatkan sebagai salah satu ikon Kota Tanjungpinang.

Meskipun banyak yang protes terkait pembangunan gedung tersebut, setelah diresmikan, masyarakat pun akhirnya mendukung tentang pembangunan gedung yang bernilai miliaran rupiah tersebut.

Gedung Gonggong dan Laman Bunda akhirnya benar-benar menjadi ikon, karena setiap akhir pekan menjadi tujuan keluarga untuk berekreasi.

Namun ternyata, keramaian itu hanya bisa dilihat sekitar pukul 15.00 hingga pukul 22.00 WIB saja. Selanjutnya, para oknum yang tidak bertanggung jawab merubah Gedung Gonggong menjadi lahan mereka untuk melakukan perbuatan bejat.

Ini merupakan pengakuan dari Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, kepada awak media, belum lama ini, saat ditemui di Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tanjungpinang. Dia mengaku pernah mendapatkan laporan bahwa ditemukan kotoran manusia di Laman Bunda tersebut.

Lis juga mengaku hanya bisa bersabar dan mendoakan yang baik-baik untuk oknum yang telah dengan sengaja melakukan hal yang tidak senonoh tersebut.

"Kita hanya bisa mendoakan agar oknum yang berbuat tidak dilaknat oleh Allah SWT. Kita membangun dengan baik, memberikan wahana untuk masyarakat, tapi malah dibuat seperti itu," kata Lis.

Selain itu, melalui wawancara dari pedagang, Laman Bunda juga sering dijadikan oknum untuk berbuat mesum. Meskipun sekarang sudah berkurang karena Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga ketat di kawasan tersebut saat malam hari.

Akan tetapi, penjagaan ketat tersebut juga memiliki celah, yang dapat disusupi oleh oknum melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Seperti kasus yang mencengangkan publik Tanjungpinang belum lama ini, di mana ada tukang parkir di kawasan Laman Bunda yang telah melakukan pencabulan pada anak di bawah umur sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (7/5/2017).

Lis sendiri mengutuk keras perbuatan oknum tukang parkir tersebut. Namun, Lis juga menyayangkan ada seorang ibu yang tega membawa anaknya berjualan hingga larut malam, anak tersebut malah masih di bawah umur. Padahal, kata Lis, dia telah mengingatkan agar tidak ada yang berdagang di kawasan Laman Bunda.

"Inilah yang saya takutkan dari awal, saya sudah melarang pedagang menjajakan dagangannya di Laman Bunda. Ini seorang ibu malah membawa anak di bawah umur hingga larut malam. Bawa anak itu sudah salah, tidak diawasi dengan baik itu makin salah,” tutur Lis saat diwawancarai, Selasa (9/5/2017).

Setelah kasus ini muncul, Lis mengaku sudah menegur Satuan Polisi Pamong Praja yang juga kurang melakukan pengawasan, sehingga kejadian tersebut dapat terjadi. Namun, jauh dari pada itu, ini merupakan pembelajaran bagi orangtua, khususnya para pedagang yang berjualan di kawasan Tepi Laut, agar tidak lagi membawa anak untuk berjualan.

"Dan kita akan perketat, jika masih ada yang nongkrong di Laman Bunda hingga larut malam, maka akan kita peringatkan untuk pulang," tutur Lis.

Editor: Udin