Miris, 2 Siswa Berprestasi Tidak Masuk SMP Favorit di Tanjungpinang
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 28-06-2016 | 19:44 WIB
Mondial-Cup-ke-4-di-Lytech-Batam.jpg

Pengprov Taekwondo Indonesia Kepri yang diketuai Plt Sekdaprov Kepri, Reni Yusneli, serta Pengkot TI Tanjungpinang yang diketuai Sekdako Tanjungpinang, Riono, harus bekerja ekstra, memperjuangkan Cabang Olahraga Seni Beladiri yang dipertandingkan di Olympiade ini, agar dimasukkan juga ke O2SN (Foto: Habiebie Khasim)       

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - 2 orang atlet Taekwondo Kota Tanjungpinang atas nama Riziq dan Fadil harus mengurung niatnya untuk masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) favorit di Tanjungpinang. Padahal ia sudah sangat percaya diri (PD) menunjukkan medali saat pendaftaran, namun karena taekwondo tidak masuk dalam Olimpiade Olahraga Siswa nasional (O2SN), sekolah yang dituju tidak bisa menerima medali yang disodorkan kedua atlet berprestasi ini.

Sekolah favorit tersebut dikecam berbagai pihak, khususnya para Pengurus Takwondo Indonesia yang ada di Tanjungpinang.

Menurut sekretaris Pengkot Taekwondo Indonesia Tanjungpinang, Nicolas Panama, itu merupakan sikap diskriminatif yang dilakukan oleh pihak sekolah serta tebang pilih prestasi. Padahal menurutnya, cabor Taekwondo juga salah satu cabang olahraga yang diakui oleh Indonesia dan satu-satunya Olahraga Seni Beladiri yang dipertandingkan hingga di tingkat Olympiade.

Bahkan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono, merupakan Ketua Pengurus Kota Taekwondo Indonesia Tanjungpinang dan Plt Sekda Kepri, Reni Yusneli sebagai Ketua Umum di Prov Kepri ini.

"Alasannya Takwondo tidak masuk dalam O2SN, saya fikir itu bukan alasan. Sekolah tidak berhak memutus mata rantai pretasi anak-anak karena Taekwondo tidak masuk O2SN. Taekwondo itu organisasi resmi di bawah PBTI, makanya salah besar jika ada oknum yang menyatakan seperti itu," ujar Nico, Selasa (28/6/2016).

Untuk itu, Nico mendesak Kepala Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Panitia Penyelenggara Penerimaan Siswa Baru di SMP Negeri 1 Tanjungpinang, karena telah menolak 2 orang anak berprestasi tersebut.

"Saya minta dan mendesak kepada Dinas Pendidikan untuk mengevaluasi. Sekda sudah tahu tentang hal ini, dia Ketua, makanya kita mendesak Disdik untuk mengevaluasi tim penerimaan siswa di SMP ini," ujar Nico.

Nico mengatakan, Riziq dan Fadil merupakan Juara 1 Kejurda 2015 dan mendapatkan medali Perak dalam penyelenggaraan Taekwondo Mondial di Batam dan di SMP Negeri 4 baru-baru ini.

"Sebenarnya tidak ada regulasi yang membatasi atlet berprestasi, kecuali cabang olahraga itu tidak diakui oleh negara. PBTI itu dibentuk oleh negara dan TI Tanjungpinang ini bergerak dibawah PBTI," ujar Nico.

Editor: Udin