Warga Tanjungpinang Terbantu Pasar Murah Sembako Pemerintah
Oleh : Habibi
Jum'at | 24-06-2016 | 17:34 WIB
gilang-disperindag-tpi.jpg

Ketua Panitia Pasar murah, Gilang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Harga sembilan bahan pokok (sembako) terutama gula sekarang ini memang sangat mengkhawatirkan. Padahal, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal (Disperindagekraf dan PM) Kota Tanjungpinang telah menjual sembako murah untuk masyarakat, namun tidak mempengaruhi harga sembako yang ada di pasaran.

Akan tetapi memang, sembako yang dijual oleh Disperindagekraf dan PM tersebut diakui masyarakat sangat membantu di tengah lonjakan harga yang sangat dahsyat seperti sekarang ini.

Disperindagekraf dan PM sejak tanggal 13 Juni yang lalu menjual 7000 paket sembako murah dengan harga Rp 151.850 per paketnya. Harga tersebut dikatakan oleh Ketua Panitia Pasar murah, Gilang jauh lebih murah dari harga pasar, masyarkaat menghemat sekitar Rp 41 ribu per paketnya.

Terkait tidak mempengaruhi harga sembako di pasaran, Gilang pun ternyata mengakuinya. namun tidak bisa dipungkiri juga kata Gilang, bahwa sembako murah ini dampaknya memang membantu masyarakat.

"Meskipun sasaran kita bukan rumah tangga sasaran (RTS), tapi terbuka untuk umum, namun dirasakan dampaknya oleh masyarakat bahwa mereka sangat membantu. Kita menjual barang dengan harga yang real, tidak seeanknya turun dan naikkan harga," ujar Gilang saat ditanyai tentang dampak pasar murah yang dicanang pemko, Jumat (24/6/2016).

Hingga saat ini kata Gilang, sembako tersebut telah terjual sekitar 6.500 paket dan masih tersisa 400-an paket lagi yang ditargetkan akan habis pada Senin (27/6/2016) mendatang.

"Kenapa kita bilang 400 paket lagi, karena dari 6.500 paket yang terjual, didalamnya ada minyak yang pecah, telur yang pecah, human error lah, kita juga nggak mau menyalahkan siapa-siapa. nah dari paket yang sama kita ganti, karena kita nggak punya beckup sembako untuk menutupi yang error ini, makanya sisa harusnya 500 jadi tinggal segitu," ujar Gilang.

Editor: Dodo